Pemerintah Buru Perusahaan Penyalur WNI Korban Online Scam di Kamboja

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 23 Oktober 2025 | 13:16 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin dan Wamen Christina Aryani. (SinPo.id/Tio)
Menteri P2MI Mukhtarudin dan Wamen Christina Aryani. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memastikan, akan memburu perusahaan pengirim ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sindikat online scam di Kota Chrey Thum, Kandal, Kamboja.

"Kita akan telusuri perusahannya," kata  Mukhtarudin di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. 

Data terkini yang diperoleh tim KP2MI, sebanyak 97 WNI melarikan diri dari perusahaan diduga menjalankan kegiatan penipuan online (online scam). Kemudian, 13 WNI lainnya berhasil dikeluarkan dari Chrey Thum.

Berdasar hasil penelusuran, sebanyak 110 WNI diamankan dari lokasi  kini berada di Detensi Imigrasi Preak Pnov, Phnom Penh, untuk proses pendataan dan pemulangan.

 "Ini semuanya dalam proses. Kita akan pulangkan ke Indonesia," imbuhnya.

Lebih lanjut, Mukhtarudin menegaskan, Kamboja bukan negara tujuan penempatan PMI. Sebab, tak ada skema kerja sama mengirimkan pekerja migran ke Negeri Seribu Pagoda itu. "Mereka berangkat mandiri," ujarnya.

Para WNI itu sempat terlibat kericuhan karena berupaya kabur dari perusahaan penipuan daring tempat mereka bekerja di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal, Kamboja pada Jumat, 17 Oktober 2025. 

KBRI Phnom Penh terus berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja dan pihak terkait, setelah menerima laporan kericuhan yang melibatkan WNI di Kota Chrey Thum, Provinsi Kandal.

Ia menyebut seluruh pekerja migran itu dalam kondisi aman. "Kami memastikan seluruh WNI, yang menjadi korban maupun yang terlibat dalam kasus ini dalam kondisi aman," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI