Super League: PSBS Kejar Kemenangan Perdana, PSIM dan Dewa United Cari Kebangkitan, Bhayangkara FC Curi Poin di Padang

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 22 Oktober 2025 | 05:15 WIB
Liga 1
Liga 1

SinPo.id -  Pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026 kembali menyajikan drama menarik dari berbagai penjuru tanah air. Mulai dari perjuangan PSBS Biak yang belum pernah menang atas Persebaya Surabaya, hingga PSIM Yogyakarta dan Dewa United yang bertekad bangkit dari kekalahan. Sementara itu, Persija Jakarta sukses membuktikan efektivitas bola mati, dan Bhayangkara Presisi Lampung FC mencuri kemenangan penting di Padang.

PSBS Biak vs Persebaya Surabaya: Misi Pecah Telur Badai Pasifik

PSBS Biak akan menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-10 BRI Super League 2025/26, Jumat 24 Oktober 2025 pukul 15.30 WIB di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Pertemuan ini menjadi duel ketujuh antara kedua tim, dan PSBS masih memburu kemenangan perdana dari enam pertemuan sebelumnya (4 kalah, 2 imbang).

Pelatih Divaldo Alves menyadari tantangan berat yang dihadapi timnya, terutama setelah kekalahan 0-3 dari Persib Bandung.

“Kita mau attacking seperti mau naik gunung, susah sekali,” kata Divaldo menggambarkan kesulitan anak asuhnya.

Di sisi lain, Persebaya juga tengah mencari konsistensi setelah kalah 1-3 dari Persija Jakarta.

“Kami harus bekerja sangat keras bersama-sama untuk laga berikutnya,” ujar pelatih Eduardo Perez.

PSBS kini duduk di posisi ke-17 klasemen dengan lima poin, sementara Bajul Ijo berada di peringkat ke-10 dengan 10 poin.

PSIM Yogyakarta vs Dewa United: Dua Tim Sama-Sama Cari Kebangkitan

PSIM Yogyakarta akan menjamu Dewa United Banten FC di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu 22 Oktober 2025 pukul 15.30 WIB.

Pertemuan ini jadi laga perdana mereka di kasta tertinggi, setelah sebelumnya dua kali bentrok di Liga 2 musim 2021 (Dewa menang 1-0, imbang 2-2).

PSIM menempati posisi ke-8 dengan 12 poin namun gagal menang dalam dua laga terakhir, termasuk kekalahan 0-4 dari Persita Tangerang.

“Selama kami belajar dari pertandingan, kami bisa berkembang. Tapi kalau tidak, kami punya masalah,” tegas pelatih Jean-Paul van Gastel.

Sementara Dewa United, yang kini di posisi ke-12 dengan 10 poin, juga datang dengan semangat memperbaiki performa.

“Kami berkembang secara individu dan tim, dan tetap berpegang pada identitas permainan kami,” ujar pelatih Jan Olde Riekerink.

Persija Jakarta: Menang Berkat Ketajaman Bola Mati

Persija Jakarta berhasil menaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu 18 Oktober 2025.

Tiga gol Macan Kemayoran semuanya berawal dari situasi bola mati — menjadi bukti efektivitas latihan set-piece di bawah arahan Mauricio Souza.

Gol pertama dicetak Dony Tri Pamungkas (21’) dari kombinasi tendangan bebas Allano Lima dan Fabio Calonego. Gol kedua hadir lewat sepakan keras Jordi Amat (45+3’), dan penalti Allano (73’) menutup kemenangan.

“Situasi bola mati seperti itu memang menjadi salah satu materi yang kami latih. Kami berhasil memanfaatkannya dengan baik,” kata Mauricio puas.

Kemenangan ini mengangkat moral Persija setelah tiga laga tanpa kemenangan.

Bhayangkara FC Curi Tiga Poin dari Semen Padang

Dalam laga sengit di GOR Haji Agus Salim, Bhayangkara Presisi Lampung FC sukses mencuri tiga poin berkat gol tunggal Sani Rizki (menit 39).

Pelatih Paul Munster memuji konsistensi dan fokus timnya sepanjang pertandingan.

“Strategi berjalan dengan baik, semua pemain 100 persen fokus untuk meraih tiga poin,” ujarnya.

The Guardian kini mengoleksi 11 poin di posisi ke-9, sementara Semen Padang semakin terpuruk di dasar klasemen dengan empat poin.

Jadwal Penting Pekan ke-10 BRI Super League 2025/26

Rabu 22 Oktober: PSIM Yogyakarta vs Dewa United (15.30 WIB)

Jumat 24 Oktober: PSBS Biak vs Persebaya Surabaya (15.30 WIB)

Sabtu 25 Oktober: Persik Kediri vs PSM Makassar (15.30 WIB)

Minggu 26 Oktober: Arema FC vs Borneo FC (15.30 WIB)

Senin 27 Oktober: Persib Bandung vs Persis Solo (15.30 WIB)

Dari Bantul hingga Sleman, hingga Surabaya dan Padang, pekan ke-10 Super League dipastikan memanas. Masing-masing tim membawa ambisi besar — entah untuk bangkit, membalas dendam, atau sekadar bertahan dari tekanan zona degradasi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI