Alex Pastoor Ungkap Tak Kaget Dipecat PSSI: Target Lolos Piala Dunia 2026 Tak Logis bagi Indonesia
SinPo.id - Mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Alex Pastoor, mengaku tidak terkejut dengan keputusan PSSI yang memberhentikan dirinya dan seluruh jajaran pelatih asal Belanda, termasuk Patrick Kluivert dan Denny Landzaat, usai kegagalan tim Garuda menembus Piala Dunia 2026.
“Anda sudah terlalu lama berkecimpung di dunia sepak bola untuk terkejut dengan hal ini,” ujar Pastoor dalam wawancara dengan Voetbal International, media asal Belanda, Selasa 22 Oktober 2025
Timnas Indonesia dipastikan gagal ke Piala Dunia setelah menelan dua kekalahan beruntun pada babak kualifikasi putaran keempat dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah.
Dua hasil tersebut mengakhiri perjuangan panjang skuad Merah Putih yang sudah memulai perjalanan menuju Piala Dunia 2026 sejak babak kualifikasi pertama dua tahun lalu.
Menurut Pastoor, PSSI memang sempat memproyeksikan kerja sama jangka panjang, namun situasi berubah setelah hasil buruk di Jeddah.
“Mereka (PSSI) berkonsultasi beberapa hari setelah kembali dan memutuskan bahwa di sinilah semuanya berakhir,” kata Pastoor.
Pelatih berusia 58 tahun itu menyebut bahwa dirinya dan staf pelatih sudah bekerja maksimal, tetapi strategi permainan, termasuk sistem empat bek, belum cukup untuk menghadapi tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.
“Kami menjelaskan kepada para pemain apa yang diharapkan dari mereka, dan saya rasa kami sudah melakukan itu sepenuhnya. Tapi itu tidak cukup untuk mengalahkan negara-negara sekaliber ini,” ujarnya.
Pastoor juga menilai target membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026 sebenarnya tidak realistis, mengingat peringkat FIFA tim Garuda masih jauh di luar 100 besar.
“Mencapai Piala Dunia memang luar biasa, tetapi sebagai tim peringkat ke-119, hal itu tidak mudah atau logis,” tegasnya.
Selama sembilan bulan bekerja di Indonesia, Pastoor mendampingi Kluivert dalam delapan pertandingan. Hasilnya: tiga kemenangan, satu imbang, dan empat kekalahan.
Ia juga menyoroti bahwa proyek sepak bola Indonesia sebenarnya lebih luas dari sekadar lolos ke Piala Dunia, termasuk pengembangan pemain muda dan penataan struktur teknis.
“Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen berencana merekrut pemain lokal untuk tim U-23 dan U-20, serta menarik lebih banyak pemain kompetitif untuk jangka panjang,” kata Pastoor.
Namun, setelah keputusan pemutusan kontrak diambil, seluruh staf asal Belanda termasuk Jordi Cruyff (penasihat)dan Alexander Zwiers (direktur teknik) juga diberhentikan.
Meski demikian, Pastoor tidak menutup peluang bekerja lagi dengan Kluivert di masa depan.
“Saya berbicara dengan agen Patrick sore ini. Mereka pasti sedang memikirkan beberapa hal. Selalu ada kemungkinan kami akan tetap bersama,” ucap eks pelatih Almere City itu.
Dengan berakhirnya era Kluivert–Pastoor, PSSI kini dihadapkan pada tantangan baru: menata ulang arah pembangunan sepak bola nasional usai kegagalan menuju Piala Dunia 2026.
