Gawat! BPS Catat Pengangguran Akibat Pandemi COVID-19 Capai 9 Juta Orang Lebih

Laporan: Tisa
Jumat, 06 November 2020 | 17:10 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (Foto: Ist.)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka pengangguran di Indonesia terus meningkat di tengah resesi akibat pandemi COVID-19.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, hingga hari ini tercatat jumlah pengangguran di Indonesia sudah mencapai angka 9 juta orang. 

"Akibat COVID, pengangguran meningkat 2,67 juta orang sehingga jumlah pengangguran 9,77 juta orang," kata Suhariyanto melalui keterangan pers virtual, Jumat (6/11/2020).

Meningkatnya angka pengangguran ini, lanjut dia, mencatat data  pengangguran terbuka sebesar 7,07% atau meningkat dari sebelumnya yang sebesar 5,23%.

"Peningkatan jumlah pengangguran karena banyak masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19, mulai dari yang dirumahkan, pengurangan jam kerja, hingga tidak lagi bekerja," jelasnya.

Sementara itu, ia mengungkapkan jumlah yang masih bertahan bekerja di masa pandemi sebanyak 128,45 juta orang atau turun 0,31 juta orang.

"Untuk jumlah penduduk usia kerja Indonesia adalah 203,97 juta orang atau meningkat 2,78 juta orang," ucapnya.

Dari angka tersebut, kata Suhariyanto, ada 138,22 juta orang merupakan angkatan kerja. Sedangkan yang bukan angkatan kerja ada 65,75 juta orang atau naik 0,42 juta orang.

"Jumlah orang yang bekerja, sebanyak 82,02 juta orang merupakan pekerja penuh. Angka ini turun 9,46 juta orang," ungkapnya. 

Ia menambahkan, hingga saat ini jumlah pekerja paruh waktu berjumlah 33,34 juta orang atau naik 4,32 juta orang. 

"Sedangkan setengah menganggur, jumlahnya ada sekitar 13,09 juta orang atau naik 4,83 juta orang," ujarnya.

Khusus jumlah pekerja yang terdampak COVID-19, Suhariyanto mengatakan totalnya sebanyak 29,12 juta orang. 

"Rinciannya 2,56 juta orang merupakan pengangguran karena COVID-19, 0,76 juta orang bukan angkatan kerja karena COVID-19," jelasnya.

Adapun jumlah yang tidak bekerja akibat terdampak pandemi, lanjutnya, tercatat sebanyak 1,77 juta orang. 

"24,03 juta orang diantaranya merupakan pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja atau shorter hours selama pandemi," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI