Gubernur DKI  Dorong Kota Tua Jadi Pusat Seni dan Transportasi Modern

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 18 Oktober 2025 | 20:58 WIB
Kawasan Kota Tua, Jakarta. (Agus Priatna/SinPo.id)
Kawasan Kota Tua, Jakarta. (Agus Priatna/SinPo.id)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan komitmennya membenahi kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, melalui pengembangan berbasis Transit Oriented Development (TOD). 

Komitmen tersebut  Pramono tunjukkan dengan meninjau langsung kawasan tersebut pada Sabtu, 18 Oktober 2025, bersama Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani.

“Kami bersama-sama pemerintah pusat ingin melakukan pembenahan Kota Tua. Tentunya tidak bim salabim kemudian jadi, kita rencanakan lebih terstruktur,” kata Pramono saat meninjau lokasi.

Menurut dia, penataan Kota Tua akan dimulai pada 2026, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan, sungai, dan area pedestrian. Dia menekankan, revitalisasi kawasan cagar budaya ini tidak hanya bertujuan mempercantik fisik lingkungan, tetapi juga membangun fungsinya sebagai simpul budaya dan transportasi.

Salah satu gagasan yang tengah dikaji Pemprov DKI adalah pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan tersebut. Pramono berharap langkah itu dapat menjadikan Kota Tua sebagai ruang hidup bagi seniman, sekaligus menghidupkan kembali atmosfer kreatif yang berbasis sejarah.

“Sehingga ini benar-benar menjadi tempat di mana para seniman dan sebagainya akan bisa berimprovisasi,” ujar Pramono.

Dia juga menyebut, integrasi moda transportasi menjadi kunci pengembangan kawasan. Pemerintah menargetkan pembangunan MRT Fase 2A koridor utara-selatan hingga Stasiun Kota Tua rampung pada 2029. Kehadiran jalur MRT diharapkan mendorong mobilitas warga dan wisatawan, serta mengubah Kota Tua menjadi hub baru Jakarta.

“Yang paling utama adalah tentunya di 2029, MRT-nya sudah selesai sampai Kota Tua. Sehingga dengan demikian, benar-benar daerah ini sudah harus siap untuk menjadi tempat baru, hub baru bagi Jakarta yang tentunya semua masyarakat bisa manfaatkan,” ujarnya.

Selain sebagai kawasan budaya, Pramono menilai Kota Tua memiliki potensi pariwisata kelas dunia. Dia berharap kawasan ini bisa menarik wisatawan dari Eropa Barat, Eropa Timur, hingga Asia seperti Jepang dan Tiongkok. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI