Joe Biden Makin Mendekati Gedung Putih

Laporan: Ria
Jumat, 06 November 2020 | 13:11 WIB
Trump Nagmuk, Joe Biden Makin Mendekati Gedung Putih
Trump Nagmuk, Joe Biden Makin Mendekati Gedung Putih

sinpo, JAKARTA, Penghitungan suara di Pennsylvania dan Georgia hampir selesai, karena suara terus dihitung dan calon dari Partai Demokrat Joe Biden semakin mendekati 270 suara yang diperlukan untuk kemenangan. Tidak ada hitungan baru yang diharapkan dari Nevada atau Arizona hingga Jumat (6/11).

Sebagaimana dilaporkan Washingtonpost.com, Jumat (5/11), Presiden Trump dan sekutunya bertemu dengan dua kekalahan langsung di pengadilan, di Georgia dan Michigan, ketika mereka menekan klaim penipuan yang tidak berdasar saat pejabat menghitung surat suara. Trump pada Kamis (5/11) malam melontarkan omelan dari ruang rapat Gedung Putih yang dipenuhi dengan kebohongan tentang sistem pemilu AS.

Sementara itu, penghitungan suara terbaru di negara bagian yang masih berlangsung:

Georgia: Keunggulan Trump dalam penghitungan suara di Georgia adalah sekitar 1.800 suara pada pukul 11:15 malam. Timur. Lebih dari 14.000 suara tersisa untuk dihitung, dan sekitar 8.900 diminta di luar negeri dan surat suara militer harus sampai besok untuk tiba.
Pennsylvania: Keunggulan Trump dalam hitungan turun menjadi di bawah 23.000 suara pada tengah malam.
Arizona: Keunggulan Biden dalam penghitungan suara menyempit menjadi sekitar 46.000 suara pada pukul 9 malam. Kamis. Setidaknya 293.000 surat suara tetap akan dihitung di seluruh negara bagian. Maricopa County, negara bagian terbesar, berencana untuk memperbarui hitungannya pada pukul 11 pagi dan 9 malam. Jumat Timur.
Nevada: Menurut Menteri Luar Negeri, ada 190.000 surat suara yang harus dihitung. Sekitar 90 persen berasal dari Clark County, rumah bagi Las Vegas. Pembaruan berikutnya pada hitungan akan dilakukan pada tengah hari Jumat Timur.
North Carolina: Pejabat pemilu mengatakan mereka akan meninjau sekitar 41.000 surat suara sementara dari pemilih yang kelayakannya mungkin dipertanyakan, bersama dengan sekitar 110.000 surat suara absensi yang masih tersisa. Mereka berharap untuk menyelesaikan penghitungan mereka pada 12 November. Biden sekitar 76.000 suara di belakang Trump.

Sebelumnya, Calon presiden (capres) Amerika Serikat ( AS) petahana dari Partai Republik Donald Trump marah-marah dan mengklaim pihaknya telah dicurangi dalam pilpres AS. Karena itu, Trump mengamuk dan menyembur dengan klaim-klaimnya yang tidak berdasar ketika penghitungan suara pilpres AS menunjukkan Joe Biden Capres dari Partai Demokrat itu suaranya semakin mendekati kemenangan, 270.

"Mereka mencoba mencuri pemilu," kata Trump dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat, dua hari setelah pemungutan suara pemilu AS ditutup. Tanpa memberikan bukti, Trump berpidato selama hampir 17 menit untuk membuat semacam pernyataan yang menghasut tentang proses demokrasi di Negeri “Uncle Sam” yang belum pernah terdengar sebelumnya dari seorang presiden AS.

Bahkan, Trump tidak membuat sesi tanya jawab dan tidak mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan setelah dia berpidato. Partai Demokrat menggunakan suara ilegal untuk mencuri pemilihan dari kubunya sebagaimana dilansir dari AFP.

Keluhan Trump tersebut secara khusus menkritik integritas pemungutan suara yang melalui mail-in ballot alias pemungitan suara dengan layanan pos AS. Pergeseran pemungutan suara melalui mail-in ballot tahun ini mencerminkan keinginan pemilih untuk menghindari risiko terpapar Covid-19 di tempat pemungutan suara (TPS).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI