Pimpinan DPR Kecam Tayangan TV Nasional yang Dinilai Lecehkan Kiai

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:36 WIB
Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)
Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengecam tayangan pada salah satu stasiun televisi nasional yang dinilai melanggar etika dan norma sosial karena melecehkan para kiai dan lembaga pesantren.

“Kita harus jaga ruang publik dari narasi-narasi yang bisa melukai perasaan masyarakat, apalagi yang berkaitan dengan simbol keagamaan," kata Cucun, dalam keterangan persnya, dikutip Rabu, 15 Oktobet 2025.

"Media seharusnya menjadi perekat bangsa, bukan malah menjadi alat penggiring opini yang bisa memecah belah atau menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Menurutnya, media harus selalu menjaga etika dan peka terhadap nilai-nilai keagamaan yang menjadi bagian penting kehidupan masyarakat. Sehingga apabila terdapat unsur kesengajaan dalam menggiring opini publik, Cucun meminta agar ada pertanggungjawaban.

Sebab, tayangan pada konten program TV berpotensi menyesatkan serta menciptakan pandangan negatif terhadap lembaga keagamaan dan pendidikan seperti pesantren.

"Maka saya mendorong agar tayangan ini dan pihak-pihak yang terlibat segera diproses sesuai kode etik dan aturan yang ada, agar menjadi pembelajaran bagi semua,” tegasnya.

Oleh karena itu, Cucun mengatakan DPR akan memanggil pihak-pihak terkait dalam persoalan ini. Mulai dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), hingga perwakilan dari stasiun TV Trans 7 yang terlibat.

Ia berharap semua pihak mengambil pelajaran dari kejadian tersebut, dan harus ada tindak lanjut yang konstruktif agar peristiwa itu tidak menjadi preseden buruk bagi ekosistem penyiaran di Indonesia.

“Dan tentunya menjadi harapan kita bersama agar media massa dapat melakukan fungsi pendidikan bagi masyarakat. Apalagi di hari-hari yang penuh dinamika seperti sekarang, media harus bisa menjadi penjaga perdamaian,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI