Menkeu: APBN Triwulan III 2025 Defisit Rp371,5 Triliun dari PDB

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 15 Oktober 2025 | 12:12 WIB
Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa. (SinPo.id/dok. Depkeu)
Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa. (SinPo.id/dok. Depkeu)

SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir triwulan ketiga 2025, mengalami defisit sekitar 1,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), serta Keseimbangan Primer surplus Rp18 triliun. 

Menurut dia, defisit anggaran sebesar 1,56 persen atau Rp371,5 triliun, jauh di bawah outlook tahun penuh sebesar 2,78 persen PDB.

"Ini menunjukkan APBN tetap adaptif dan kredibel, menjaga kesimbangan antara dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan kesinambungan fiskal dalam jangka menengah," ujar Purbaya, dikutip Rabu, 15 Oktober 2025. 

Purbaya memaparkan, total Pendapatan Negara hingga akhir September 2025 tercatat sebesar Rp1.863,3 triliun, atau 65,0 persen dari outlook yang ditetapkan. 

Meskipun telah mencapai lebih dari separuh target, capaian ini secara nominal lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun tekanan utama tersebut bersumber dari penurunan harga komoditas global yang berdampak pada penerimaan perpajakan, khususnya di sektor migas dan tambang. 

Penurunan harga komoditas seperti batu bara dan sawit menyebabkan penerimaan PPh Badan dan PPN dalam negeri sedikit tertahan. Meski demikian, sektor manufaktur dan jasa masih memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan.

Dari sisi Belanja Negara, realisasi mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4 persen dari outlook. Belanja pemerintah pusat tumbuh tipis, sementara Transfer ke Daerah telah terealisasi Rp648,4 triliun atau 74,6 persen dari pagu.

"Efektivitas belanja didorong oleh pelaksanaan program prioritas, bansos, dan belanja modal infrastruktur," tukas sang Bendahara Negara tersebut. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI