Pemerintah Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah Indonesia Menjadi Nomor Satu di Dunia

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 10 Oktober 2025 | 06:19 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/dok. Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu sektor strategis yang terus digali potensinya oleh Indonesia karena memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional.

Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report, Indonesia kini menempati peringkat ketiga dunia dalam ekonomi syariah global. Kekuatan utamanya berada pada sektor modest fashion, pariwisata ramah muslim, serta industri farmasi dan kosmetik halal.

Namun demikian, Airlangga menilai Indonesia masih memiliki ruang besar untuk memperkuat sektor halal food, keuangan syariah, serta media dan rekreasi.

“Di sektor pakaian misalnya, demand atau kebutuhan akan pakaian muslim konsumsinya sebesar USD20 miliar atau sekitar Rp289 triliun. Kemudian, di industri makanan-minuman ini Indonesia satu-satunya negara yang menjalankan syariah full compliance karena kalau di Indonesia yang halal wajib,” ujar Airlangga dalam acara Pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, di Jakarta, dikutip Jumat, 10 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan potensi besar ekonomi syariah juga terlihat dari industri makanan dan minuman halal.

“Nah, ekonomi industri makanan-minuman termasuk produksi dan seluruh value chain, nilainya adalah USD109 miliar atau Rp1.000 triliun. Jadi kalau ini kita terus dorong syariah compliance, maka dalam waktu tidak lama dari nomor tiga, kita bisa menyalip ke nomor satu. Ini menjadi PR kita bersama,” tambahnya.

Di dalam negeri, kinerja ekonomi syariah menunjukkan tren positif dan potensi yang besar. Hal itu terlihat dari meningkatnya pangsa usaha syariah dalam PDB, lonjakan sertifikasi produk halal, ekspor produk halal yang semakin kompetitif, serta aset keuangan syariah yang tumbuh konsisten hingga lebih dari Rp10 ribu triliun pada 2025.

“Pemerintah menempatkan ekonomi syariah sebagai salah satu prioritas nasional dalam RPJPN 2025–2045. Fokusnya adalah memperkuat peran keuangan syariah, mengoptimalkan dana sosial syariah untuk pengentasan kemiskinan, memperkuat industri halal dan UMKM, serta membangun regulasi dan kelembagaan yang lebih kokoh,” jelas Menko Airlangga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI