Maman: Penyebab UMKM Sulit Berkembang karena Dibiarkan Berjuang Sendiri

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 09 Oktober 2025 | 20:19 WIB
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah RI Maman Abdurrahman (SinPo.id/ Dok. KemenUMKM)
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah RI Maman Abdurrahman (SinPo.id/ Dok. KemenUMKM)

SinPo.id - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan memperkuat ekosistem rantai pasok nasional melalui program Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra). Karena, Kumitra ini merupakan langkah strategis untuk memperluas peluang, memperkuat kapasitas pelaku usaha mikro, dan membantu mereka agar terintegrasi dalam rantai pasok formal, baik tingkat nasional maupun global.

"Selama ini hasil evaluasi kami menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama usaha mikro sulit berkembang adalah karena mereka dibiarkan berjuang sendirian tanpa jaminan pasar yang pasti," kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Kamis, 9 Oktober 2025. 

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, sejak 2022 hingga 2024, telah tercatat 2.546 kesepakatan kemitraan antara usaha besar dan UMKM dengan nilai mencapai Rp15,9 triliun. Kemitraan tersebut melibatkan 725 usaha besar dan 1.505 pelaku UMKM di berbagai sektor. 

"Padahal, kita memiliki lebih dari 64 juta UMKM di seluruh Indonesia. Artinya, ruang kemitraan yang bisa kita dorong masih sangat luas untuk diperkuat," ujarnya. 

Selain melalui program Kumitra yang memperkuat ekosistem rantai pasok, Pemerintah juga berorientasi pada pemberdayaan kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. 

"Sebagian besar pengusaha mikro adalah ibu rumah tangga. Selain itu, ada amanah dari Presiden Prabowo agar kita juga harus memberi perhatian khusus kepada saudara-saudara penyandang disabilitas," tuturnya.

Menurut  Maman, membangun ekosistem pemberdayaan pengusaha mikro yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan memerlukan kolaborasi lintas sektor. 

Ia menyampaikan apresiasi kepada para mitra strategis seperti Bank BJB, Alfamart, Indomaret, Pegadaian dan Pegadaian Syariah, Jamkrindo, Askrindo, Bandung Kunafe, dan Baznas yang telah berkomitmen mendukung ekosistem kemitraan ini.

"Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sektor publik dan swasta dapat berjalan beriringan. Para mitra tidak hanya berperan sebagai offtaker produk pengusaha mikro, tetapi juga membuka akses pembiayaan, pendampingan, dan jaringan pasar yang berkelanjutan," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI