Perkuat Mitigasi Regional, BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini Tsunami di Timor Leste
SinPo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia meluncurkan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami di Instituto de Geociências de Timor-Leste (IGTL), Dili, sebagai upaya memperkuat kapasitas mitigasi bencana di kawasan regional.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, kolaborasi ini merupakan langkah konkret memperkuat kesiapsiagaan lintas negara.
"Kerja sama ini bukan sekadar simbol persahabatan, tetapi komitmen nyata untuk melindungi masyarakat dari ancaman gempabumi dan tsunami," kata Dwikorita pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Dwikorita menjelaskan, secara tektonik, wilayah Timor Leste memiliki struktur sesar naik (thrust fault) yang dapat memicu gempa bumi dan tsunami.
Negara ini pernah mengalami peristiwa tsunami akibat gempa bumi M6,9 pada 1995 yang menyebabkan 11 orang hilang, 19 luka-luka, dan kerusakan parah di Dili serta Maliana. Atas kondisi itu, diperlukannya kesiapsiagaan masyarakat di wilayah rawan bencana.
"Kita belajar dari pengalaman pahit Aceh 2004 dan Palu 2018. Sebaik apa pun sistem peringatan dini di hulu, akan sia-sia bila masyarakat di hilir tidak siap bertindak," tegasnya.
Adapun kolaborasi BMKG dan IGTL diperkuat melalui Nota Kesepahaman dan Perjanjian Implementasi 2024 yang mencakup bidang geofisika, pengembangan sumber daya manusia, serta pertukaran teknologi.
BMKG pun berkomitmen membantu IGTL membangun kapasitas operasional yang mandiri dalam pemantauan gempabumi dan tsunami.
"BMKG siap mendukung IGTL agar memiliki kedaulatan penuh atas data dan informasi kebencanaan, sehingga dapat merespons ancaman dengan cepat dan tepat demi keselamatan warganya," kata Dwikorita.
Dwikorita menekankan, keselamatan publik adalah prioritas utama dari seluruh kerja sama ini. "Semua upaya ini bermuara pada satu tujuan: keselamatan masyarakat, nol korban, dan kesejahteraan yang berkelanjutan," tukasnya.
