KKB Serang Warga Sipil di Intan Jaya, Satu Pekerja Tewas

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 08 Oktober 2025 | 22:29 WIB
Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani (SinPo.id/Polri)
Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani (SinPo.id/Polri)

SinPo.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali kembali menyerang warga sipil di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu, 8 Oktober 2025. Seorang pekerja jalan bernama Anselmus Arfin (25), karyawan PT TJP, meninggal dunia setelah ditembak saat melakukan pengukuran jalan di Kampung Ndugusiga.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan, mulanya korban bersama empat rekannya sedang menggunakan traktor untuk mengukur jalan di area perbatasan Kampung Ndugusiga dan Bambu Kuning. Tiba-tiba terdengar satu kali letusan tembakan dari arah kiri jalan.

Tembakan tersebut mengenai dada kiri korban hingga tembus ke punggung. Rekan korban, Muhammad Rasyid, bersama pekerja lain langsung mengevakuasi korban ke RSUD Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang dialaminya.

Personel Satgas Ops Damai Cartenz yang dipimpin Satgas Gakkum AKP Ojan Prabowo langsung melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku bersama TNI. Pihak kepolisian juga meningkatkan pengamanan di sekitar lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas kelompok pelaku dan jaringan yang terlibat.

"Aksi kejahatan bersenjata yang dilakukan oleh KKB ini tidak hanya merenggut nyawa warga sipil yang bekerja untuk membangun daerahnya, tetapi juga menghambat proses percepatan pembangunan di Papua. Negara tidak akan mundur dalam memastikan keamanan dan keberlanjutan pembangunan di wilayah ini," ujar Faizal dalam keterangannya .

Kemudian, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menyampaikan, pihaknya telah menempatkan personel di sejumlah titik rawan dan memperkuat patroli agar kejadian serupa tidak terulang. "Tim juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas kelompok pelaku dan jaringan yang terlibat," kata Adarma.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI