Mukhtarudin Dorong Akselerasi Pelatihan Vokasi dan Pemberdayaan Ekonomi PMI

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 08 Oktober 2025 | 20:13 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin melakukan MoU dengan lintas menteri (SinPo.id)
Menteri P2MI Mukhtarudin melakukan MoU dengan lintas menteri (SinPo.id)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat pelatihan vokasi dan pemberdayaan ekonomi pekerja migran Indonesia (PMI) melalui kolaborasi lintas kementerian.

"Terdapat dua arahan Presiden Republik Indonesia kepada Menteri P2MI. Yang pertama yaitu meningkatkan kualitas perlindungan pekerjaan migran Indonesia dan yang kedua adalah meningkatkan keterampilan dan kompetensi pekerjaan migran menuju kesejahteraan," kata Mukhtarudin dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian ESDM, Kemenperin, Kementerian UMKM, di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Mukhtarudin menjelaskan, Indonesia memiliki lebih dari 37 ribu lembaga pelatihan vokasi di tingkat pusat dan daerah. Sekitar 17 ribu di antaranya merupakan lembaga pelatihan dikelola berbagai kementerian/lembaga, yang dapat menjadi wadah strategis dalam pembinaan dan penyiapan calon PMI.

"Kerja sama hari ini bukan hanya seremonial, tetapi langkah konkret mempercepat transformasi pekerja migran Indonesia menjadi tenaga profesional yang terampil, terlindungi, dan sejahtera," ujarnya.

Terkait MoU ini, Mukhtarudin menjabarkan, kerja sama dengan Kementerian ESDM akan berfokus pada penguatan pelatihan vokasi di sektor energi dan sumber daya mineral, termasuk pertambangan, migas, dan energi terbarukan. Kedua kementerian juga akan mendorong penyebaran informasi terkait penempatan dan peluang kerja di sektor energi bagi calon PMI.

Sementara, kerja sama dengan Kemenperin diarahkan untuk optimalisasi pelatihan keahlian calon PMI di sektor industri melalui balai pelatihan industri yang tersebar di berbagai daerah.

"Saat ini kami bersama Kementerian Perindustrian tengah menjalankan program pelatihan bagi 320 peserta yang mencakup bahasa, hospitality, dan keterampilan industri. Program ini disiapkan agar calon PMI memiliki daya saing di negara tujuan seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, dan Belanda," tuturnya.

Kemudian, kerja sama dengan Kementerian UMKM difokuskan pada pemberdayaan ekonomi para pekerja migran yang telah kembali ke tanah air. Kolaborasi ini mencakup pendampingan usaha, pelatihan kewirausahaan, fasilitasi akses pembiayaan, kemitraan usaha, serta perluasan pasar bagi produk-produk yang dikelola oleh mantan PMI dan keluarganya.

"Dengan ruang lingkup peningkatan kapasitas pekerja migran Indonesia dan Keluarga, kemudian pemanfaatan sarana prasarana dalam mengembangkan usaha, akses layanan pembiayaan dan fasilitas kemitraan, serta perluasan dan peningkatan akses pemasaran di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah," ujarnya.

Diketahui, kerja sama terkait peningkatan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi pekerja migran Indonesia ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Mukhtarudin dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri UMKM Maman Abdurahman.

Selain itu, Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri (P3KLN) Dwi Setiawan juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Masrokhan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI