Kemendag Siapkan Mitigasi Hadapi Perkembangan Tren Perdagangan Dunia

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:58 WIB
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri. (SinPo.id/dok. Kemendag)
Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri. (SinPo.id/dok. Kemendag)

SinPo.id - Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami transformasi demografis yang dibentuk oleh pergeseran teknologi, ekonomi dan sosial. Karenanya, Kemendag  menyiapkan langkah mitigasi menghadapi tren perdagangan dunia yang terus berkembang, termasuk di sektor perdagangan digital. 

"Bidang perdagangan terus berubah seiring dinamisnya perkembangan kondisi global. Menyikapi hal tersebut, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan beberapa pendekatan multidimensi sebagai langkah mitigasi," kata Roro dalam acara National Human Capital Conference & Exhibition (NHCCE) di Kuala Lumpur, Malaysia, dikutip Rabu, 8 Oktober 2025. 

Menurut Roro, digitalisasi telah mengubah hubungan kerja secara signifikan, menciptakan model kerja baru, dan meningkatkan produktivitas, serta memperlebar kesenjangan keterampilan. Apalagi, juga terjadi pergeseran transaksi ritel tradisional ke platform digital. 

Pada Hari Belanja Online Nasional 2024, tercatat nilai transaksi lebih dari Rp16 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 31persen.

"Pertumbuhan ini menunjukkan bagaimana perilaku konsumen bergeser dengan cepat ke arah perdagangan digital," imbuhnya. 

Adapun langkah-langkah mitigasi yang disiapkan Kemendag, yaitu memperkuat tata kelola melalui kebijakan dan regulasi. Hal ini sebagai kepastian ekosistem perdagangan digital yang adil dan inklusif, serta melindungi, baik pelaku bisnis maupun konsumen.

"Tujuan pengaturan perdagangan digital sudah jelas. Kami mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pelaku usaha domestik agar mereka dapat berkembang pesat. Kami juga mengelola kemajuan teknologi yang pesat yang dapat mengganggu sektor perdagangan digital. Lalu, kami berusaha menciptakan ekosistem yang sehat, adil, dan menguntungkan. Terakhir, kami juga memperkuat perlindungan konsumen untuk memastikan kepercayaan dan keberlanjutan sektor tersebut," ujarnya. 

Langkah berikutnya, Kemendag berinvestasi dalam pelatihan ulang dan transisi tenaga kerja, bermitra dengan perusahaan global, seperti Google dan berkolaborasi dengan universitas untuk mempersiapkan talenta di sektor perdagangan digital. 

Kemudian, menyelenggarakan pelatihan digital gratis bagi UMKM dan berkolaborasi dengan institusi keuangan dalam membuat ‘kurikulum spesial’ untuk mempersiapkan UMKM siap ekspor. 

Selanjutnya, Kemendag mendukung UMKM dan inklusi digital dengan mempromosikan produk lokal, memodernisasi pasar rakyat, dan menghubungkan para pelaku usaha dengan peluang ekspor.

"Salah satu upaya yang dilakukan, yaitu melalui program UMKM BISA Ekspor. Sejak Januari-Agustus 2025, kami telah melakukan 462 penjajakan bisnis daring yang menghubungkan 1.482 UMKM Indonesia dengan calon buyers global. Dengan dukungan perwakilan dagang kami di 33 negara, kami telah mencapai potensi transaksi sebesar US$ 90,9 juta. Lima produk teratas yaitu produk kayu, makanan dan minuman, kakao, kopi, perawatan tubuh, serta rempah-rempah," tutupnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI