Jakarta-Singapura Bersinergi Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan iklim dan urbanisasi yang semakin kompleks.
Hal ini disampaikan Pramono saat menerima kunjungan delegasi Centre for Liveable Cities (CLC) Singapura dalam rangkaian kegiatan 15th Leaders in Urban Governance Programme 2025, di Balaikota Jakarta dikutip Selasa, 7 Oktober 2025.
Pramono menyoroti, Jakarta dan Singapura, sebagai kota besar yang terus berkembang pesat, memiliki kesamaan dalam menghadapi isu keberlanjutan, ketahanan kota, dan pengelolaan lingkungan.
"Tantangan ini bukan hanya milik satu kota, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan kota kami tetap layak huni dan berkelanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang," ujar Pramono.
Dalam upaya mewujudkan target ambisius, dia menyebut, Jakarta berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada 2030 dan mencapai net zero emission pada 2050.
"Transformasi ini mencakup berbagai inovasi seperti konversi armada bus Transjakarta menjadi bus listrik, perbaikan infrastruktur jalan yang ramah pejalan kaki dan pesepeda, serta pengembangan sistem transportasi terpadu yang meluas hingga kawasan Jabodetabek," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pramono menegaskan, pengelolaan sampah menjadi salah satu fokus penting, dengan pembangunan fasilitas waste-to-energy yang dapat menekan emisi metana dari tempat pembuangan akhir.
Kemudian, kata dia, peningkatan ruang terbuka hijau juga menjadi strategi vital dalam menghadapi perubahan iklim, termasuk revitalisasi taman-taman kota yang kini beroperasi selama 24 jam untuk masyarakat.
"Jakarta juga aktif dalam sejumlah program internasional, seperti kolaborasi dengan C40 Cities Finance Facility yang menginisiasi uji coba 100 bus listrik sejak 2019 dan program Hospitals Improvement for Green and Just Recovery untuk meningkatkan efisiensi energi di rumah sakit pemerintah," kata Pramono.
Tak kalah penting, lanjut Pramono, keterlibatan dalam program Clean Air Catalyst bersama USAID dan WRI memperkuat langkah Jakarta dalam memantau dan mengurangi polusi udara demi kesehatan warga.
“Melalui inovasi dan kerja sama global ini, kami optimistis Jakarta dapat mengubah tantangan iklim menjadi peluang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.
