Usai Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Istana Minta Semua Pesantren Didata
SinPo.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar seluruh pondok pesantren di Indonesia didata, menyusul ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Pendataan ini penting untuk evaluasi menyeluruh akan keamanan dan kelayakan bangunan pondok pesantren.
"Evaluasi ke depan, semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok masing-masing," ujar Prasetyo usai HUT Ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu, 5 Oktober 2025.
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo juga terus mengikuti perkembangan penanganan ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny. Presiden, bahkan telah memberi instruksi khusus kepada jajaran kementerian dan pemerintah daerah mengenai evakuasi dan penanganan para korban.
"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," kata Prasetyo.
Diketahui, proses evakuasi korban ambruk bangunan Ponpes Al Khoziny masih terus dilakukan hingga Minggu sore. Di mana, jumlah korban jiwa sementara telah mencapai 36 orang.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan menyampaikan, proses evakuasi telah mencapai sekitar 60 persen dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat.
Pada Minggu dini hari, tim menemukan 11 jenazah, sehingga total sementara korban jiwa mencapai 36 orang dalam peristiwa yang terjadi pada Senin, 29 September 2025.
