Usai Ponpes Al Khoziny Ambruk, Kemenag: Tak Perlu Khawatir Masukkan Anak ke Pesantren

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 16:38 WIB
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI Thobib Al Asyhar (SinPo.id/ Dok. Kemenag)
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI Thobib Al Asyhar (SinPo.id/ Dok. Kemenag)

SinPo.id - Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI Thobib Al Asyhar, mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir memasukkan anak-anaknya ke dalam pendidikan pondok pesantren. Karena, ke depan Kemenag akan membahas mengenai ketentuan standar bangunan pesantren, supaya peristiwa ambruknya gedung Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, tidak terjadi lagi di masa mendatang.

"Masyarakat tidak perlu khawatir memasukan anaknya ke pesantren. Kami dari Kemenag akan terus mengawal hal ini agar masalah ini tidak terjadi di masa mendatang," kata Thobib dalam keterangannya, Sabtu, 4 Oktober 2025. 

Menurut Thobib, peristiwa di Pesantren Al Khoziny mendapat perhatian serius dari Menag Nasaruddin Umar. Karenanya, Menag langsung melakukan tinjauan ke lapangan.

"Menag sudah berkunjung beberapa hari lalu. Menag melihat langsung sebagai upaya Kemenag memahami masalah dan berempati kepada para korban dan pesantren. Menag hadir untuk mengetahui dan melihat langsung apa yang terjadi di sana," kata Thobib.

Kemenag menilai ,ada hal yang perlu diperbaiki di masa mendatang. Kejadian di Pesantren Al Khoziny menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk diambil hikmah sekaligus disusun upaya perbaikan dan pencegahan.

Kemenag juga berkepentingan melakukan perbaikan ke depan bersama pesantren untuk menjaga dan memastikan seluruh gedung bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi santri. Semua hal itu akan didiskusikan bersama pimpinan pesantren, terkait prosedur pembangunan.

"Kita semua tentu prihatin atas peristiwa bangunan ambruk di Pesantren Al Khoziny. Kami mendoakan para korban wafat dalam keadaan syahid dan mereka yang luka bisa segera sembuh. Terkait standar bangunan, itu akan kita bahas bersama dengan para kyai, gus, dan stakeholders pesantren," katanya. 

Ia memastikan, Kemenag ingin membersamai warga pesantren agar hal ini tidak terjadi di masa mendatang. Kemenag juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pihak terkait untuk mensosialisasikan dan memberikan pengetahuan agar seluruh proses pembangunan ke depan sesuai standar. 

Sebab, pesantren adalah lembaga khas Indonesia yang sejak lama berkontribusi dalam pengembangan ilmu, budaya, dan pembentukan karakter. Pesantren Al Khoziny bahkan sudah berkiprah lebih dari satu abad. Dari pesantren, lahir para pahlawan nasional dan tokoh bangsa, antara lain KH Hasyim Asy’ari, pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulam.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI