Sampaikan Belasungkawa, Ning Lia Ajak Doakan Korban Musala Ambruk di Sidoarjo
SinPo.id - Anggota DPD RI Lia Istifhama turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah runtuhnya musala empat lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang terjadi pada Senin, 29 September 2025.
Dalam pernyataannya, Senator Jawa Timur yang akrab disapa Ning Lia itu mengungkapkan rasa empati mendalam kepada para wali santri yang kehilangan putra-putrinya.
“Sebagai orang tua, saya bisa merasakan betapa pedihnya kehilangan anak yang selama ini kita titipkan di pondok untuk menuntut ilmu agama. Semoga para wali santri diberi ketabahan, dan para santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Bagi mereka yang masih menunggu pertolongan, mari kita bersama-sama berdoa: iyyakana’budu wa iyyakanasta’in, semoga pertolongan Allah segera datang,” ujarnya saat menjenguk beberapa santri korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis, 2 Oktober 2025.
Ning Lia mengakui, proses evakuasi yang telah berlangsung lebih dari 48 jam bukan tanpa tantangan. Medan sulit membuat tim Basarnas dan BNPB harus menggali gorong-gorong bawah tanah untuk menjangkau titik-titik di mana santri diduga masih tertimbun.
Di luar pagar ponpes, tangis para orang tua pecah setiap kali kabar evakuasi santri terdengar. Ada yang bersujud syukur saat anaknya ditemukan selamat, ada pula yang larut dalam duka karena menerima kenyataan pahit. Di tengah suasana itu, Ning Lia mengatakan tragedi ini bukan hanya milik keluarga Ponpes Al-Khoziny, tapi duka bersama.
“Mari kita jadikan musibah ini sebagai momentum kebersamaan, kepedulian, dan doa tanpa henti. InsyaAllah, setiap tetes air mata, setiap doa, dan setiap tenaga yang dikerahkan akan menjadi amal jariyah,” katanya.
Wakil Ketua PW Fatayat NU Jatim itu mengapresiasi para petugas di lapangan. BNPB, Basarnas, BPBD, TNI, Polri, tenaga medis, relawan hingga dapur umum berjibaku tanpa lelah demi menyelamatkan para santri.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPBP, BPBD,Basarnas yang langsung dipimpim Gubernur Khofifah melakukan evakuasi secara cepat, karena pastinya proses evakuasi sangat sulit dan perlu kehati-hatian,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang sejak hari pertama hadir langsung di lokasi, memastikan seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung Pemprov Jatim.
“Seluruh rumah sakit, termasuk non-pemerintah, harus siaga. Tidak ada satupun korban yang boleh terlambat mendapatkan pertolongan medis,” tegas Khofifah saat konferensi pers di Media Center Ponpes Al-Khoziny, Rabu, 1 Oktober 2025.
Khofifah juga menekankan pentingnya peran media untuk menyampaikan informasi yang menenangkan, bukan menambah kepanikan di tengah keluarga korban. Dua unit crane disiagakan untuk mengangkat puing-puing berat, sementara tim medis terus bersiaga menangani korban yang berhasil dievakuasi.
Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Suharyanto, melaporkan bahwa dari 100 santri yang teridentifikasi menjadi korban, tiga dinyatakan meninggal dunia, sementara lainnya mengalami luka-luka. “Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar proses evakuasi berjalan lancar. Kondisi medan sangat sulit, tetapi semangat tim tidak pernah surut,” ungkapnya.
