Chusnunia: UU Kepariwisataan untuk Pariwisata Berkelanjutan
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI sekaligus Ketua Panja RUU Kepariwisataan Chusnunia menyambut baik keputusan RUU Kepariwisataan yang akan dibawa ke Rapat Paripurna terdekat untuk disahkan menjadi undang-undang (UU).
"Insyaallah, RUU Kepariwisataan segera di sahkan di Rapat Paripurna penutupan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026," kata Chusnunia dalam keterangannya, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Chusnunia menilai hal ini menjadi penting agar pada masa berikutnya Komisi VII DPR RI dapat segera membahas RUU lainnya seperti RUU Kawasan Industri.
Legislator dari Fraksi PKB ini juga mengungkapkan bahwa Komisi VII DPR RI secara resmi telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
"Persetujuan tingkat I tersebut diambil dalam rapat kerja Komisi VII bersama pemerintah, usai Panitia Kerja (Panja) usai merampungkan poin-poin krusial yang menjadi substansi utama RUU ini pada 11 September lalu," katanya.
Dia mengungkapkan ada sejumlah substansi penting di dalam RUU Kepariwisataan. Antara lain, mulai dari kewajiban pemerintah daerah menyusun rencana induk pengembangan pariwisata sebelum mengambil kebijakan, penguatan promosi wisata melalui kelembagaan, peningkatan kualitas SDM dengan sertifikasi kompetensi, hingga dukungan pendanaan dan fasilitasi dari pemerintah pusat telah rampung dibahas.
"RUU ini juga menegaskan prinsip pariwisata berkelanjutan, keterlibatan masyarakat lokal, serta perlindungan hukum bagi investor dengan kepastian perizinan yang sesuai tata ruang," ucapnya.
Wakil Rakyat dari Dapil Lampung II itu juga berharap berharap lewat pengesahan UU Kepariwisataan ini keberpihakan anggaran agar pariwisata mendapat perhatian yang lebih besar. Paling penting, sejalan dengan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
"Lewat UU Kepariwisataan yang baru kita berharap pariwisata kedepan akan menghadirkan keseimbangan antara keuntungan ekonomi, kelestarian alam, dan keadilan sosial, selain itu inovasi berbasis teknologi sangat penting agar pariwisata Indonesia mampu bersaing di era global," tegasnya.
