Polri Kembalikan 39 Buku yang Disita terkait Demo Ricuh Agustus
SinPo.id - Polri telah mengembalikan 39 buku milik para tersangka kasus kerusuhan aksi demo yang terjadi pada akhir Agustus di sejumlah daerah di Indonesia. Buku tersebut dikembalikan karena dari hasil pendalaman barang bukti itu adalah buku biasa dan tidak terkiat tindak pidana.
"Setelah dilakukan evaluasi mendalam oleh penyidik, disimpulkan bahwa buku-buku tersebut tidak memiliki kaitan langsung dengan tindak pidana yang disidik," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa, 30 September 2025.
Menurut Trunoyudo, pengembalian buku ini merupakan implementasi dari Pasal 46 ayat (1) huruf a KUHAP, yang mengatur bahwa barang sitaan yang tidak berkaitan dengan tindak pidana wajib dikembalikan kepada pemiliknya.
Keputusan tersebut, juga menjadi wujud profesionalisme penyidik dalam menjamin hak-hak para pihak selama proses hukum berlangsung.
"Ketika barang bukti tidak relevan dengan perkara, maka harus dikembalikan sebagai bentuk penghormatan terhadap hak pemilik," tegasnya.
Selain itu, kata dia, hasil proses penyelidikan awal dilakukan semata-mata untuk kepentingan penyidik, sesuai ketentuan Pasal 184 KUHP dan Pasal 39 ayat (1) huruf d KUHP, guna memastikan seluruh barang yang diduga memiliki keterkaitan dengan tindak pidana dapat diperiksa secara menyeluruh.
"Penyitaan merupakan bagian dari proses hukum. Namun setelah dilakukan analisis lebih lanjut, penyidik memastikan bahwa buku-buku tersebut tidak relevan dengan tindak pidana," terangnya.
Diketahui, Polda Jawa Timur dan jajarannya telah menyita sejumlah buku yang diduga berkaitan erat dengan aksi kerusuhan pasca demonstrasi di wilayah Jatim akhir Agustus lalu.
Sejumlah buku yang disita polisi tersebut di antaranya adalah Pemikiran Karl Marx, Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme karya Franz Magnis-Suseno, buku Anarkisme: Apa yang Sesungguhnya Diperjuangkan"
karya Emma Goldman, buku Kisah Para Diktator karya Jules Archer, buku Apa itu Anarkisme Komunis karya Alexander Berkman, hingga buku Strategi Perang Gerilya Che Guevara.
