Pidato Netanyahu di PBB Ricuh: Delegasi Walkout, PM Israel Janjikan “Habisi Hamas” dan Serang Iran

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 27 September 2025 | 05:44 WIB
ISRAEL
ISRAEL

SinPo.id -  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi momen penuh kontroversi saat berpidato di Sidang Umum PBB 2025 pada Jumat 26 September 2025 pagi waktu setempat.

Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan Israel akan “menyelesaikan pekerjaan” menghancurkan Hamas di Gaza, meski menghadapi kecaman luas baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional.

Namun, sebelum Netanyahu naik podium, puluhan delegasi dari berbagai negara memilih walkout sebagai bentuk protes, membuat ruang sidang Majelis Umum tampak setengah kosong saat ia berbicara.

“Kami tidak akan melakukan bunuh diri nasional hanya karena Anda tidak berani menghadapi media yang bermusuhan dan massa antisemit yang menuntut darah Israel,” kata Netanyahu lantang di hadapan para diplomat.

Ia kembali mengingatkan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sebagai dasar legitimasi perang Israel di Gaza dan serangan udara terhadap Iran. Netanyahu menegaskan, “Israel harus menyelesaikan pekerjaan itu secepat mungkin.”

Janji untuk Sandera Israel

Dalam pidatonya, Netanyahu menyampaikan pesan khusus kepada puluhan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.
“Pahlawan-pahlawanku, ini Perdana Menteri Netanyahu. Kami tidak pernah melupakan kalian, bahkan sedetik pun. Kami tidak akan berhenti sampai kalian semua pulang,” ucapnya, berganti antara bahasa Inggris dan Ibrani.

Pamer Serangan ke Iran

Netanyahu juga mengangkat peta “The Curse” yang menandai Iran, Irak, dan Suriah sebagai poros teror. Ia memuji serangan udara Amerika Serikat yang diluncurkan Presiden Donald Trump pada Juni lalu, yang disebut sebagai “Operation Rising Lion.”
Serangan tersebut, klaim Netanyahu, “menghancurkan program senjata nuklir dan rudal balistik Iran” serta akan tercatat dalam sejarah militer.

Kecaman dan Tekanan Global

Pidato Netanyahu berlangsung di tengah tekanan hukum internasional. Tahun lalu, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel mengakhiri pendudukan ilegal Palestina, sementara Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang.

Perjalanan Netanyahu ke New York pun menjadi sorotan, setelah ia dilaporkan menghindari jalur udara Eropa demi menghindari risiko penangkapan.

Protes di Luar Gedung PBB

Di luar markas besar PBB, ratusan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di Times Square dan berbaris menuju markas PBB. Mereka membawa poster bertuliskan “Let Gaza Live” dan “End All U.S. Aid to Israel.”

Perang Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 63 ribu warga Palestina, dengan setengah korban disebut Kementerian Kesehatan Gaza sebagai perempuan dan anak-anak. Israel berdalih hanya menargetkan militan Hamas, tetapi menuding kelompok itu menggunakan wilayah padat penduduk sebagai tameng.

Tekanan Uni Eropa

Pidato Netanyahu juga muncul seminggu setelah Uni Eropa mengusulkan sanksi dagang terberat terhadap Israel, termasuk penghentian fasilitas perdagangan bagi 37% ekspor Israel. Namun, langkah itu masih harus mendapat persetujuan mayoritas dari 27 negara anggota.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI