Bahlil Sebut BUMD Papua Bakal Dapat Jatah Tambahan Saham Freeport

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 26 September 2025 | 19:46 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Dok. ESDM)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Dok. ESDM)

SinPo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, sebagian dari divestasi saham tambahan PT Freeport Indonesia (PTFI) di atas 10 persen yang kini tengah di negosiasi pemerintah, nanti akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Papua. 

"Saham ini adalah sebagian dikasih kepada BUMD Papua, dan ini terjadi nanti di pasca 2041. Supaya apa, supaya eksplorasi bisa dilakukan," kata Bahlil di Jakarta, Jumat, 26 September 2025. 

Menurut Bahlil, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk menambah 10 persen lebih porsi saham negara di PTFI, sebagai bagian dari negosiasi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang berakhir pada 2041 mendatang. Saat ini, Indonesia memiliki saham 51, 23 persen di PTFI, sisanya 48,77 persen masih digenggam oleh Freeport McMoRan. 

Bahlil mengaku telah berkomunikasi dengan  Freeport McMoRan Inc maupun Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, untuk membahas penambahan saham tersebut. 

"Saya empat hari lalu melakukan rapat dengan Freeport McMoRan, dengan Presiden Freeport Indonesia, Pak Tony, untuk melanjutkan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden," terang Bahlil. 

Selain penambahan saham, pemerintah juga telah meminta PTFI membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) baru di Papua. Namun, saat ini proses berfokus untuk penambahan porsi saham.

"Tadinya kita pingin untuk ada smelter di Papua, tapi itu sekarang masih dalam diskusi. Karena penambahan jumlah saham di atas 10 persen itu, apalagi ini untuk sebagian di Papua, maka itu salah satu opsi untuk diprioritaskan pemanfaatan smelternya di Gresik," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI