Hadiri CASH 2025, Pramono: Ritel dan MICE Jadi Strategi Jakarta Menuju Kota Global

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 25 September 2025 | 13:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan pentingnya sinergi antara industri ritel dan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) sebagai pengungkit ekonomi sekaligus strategi jangka panjang Jakarta untuk mengukuhkan diri sebagai kota global. 

Hal itu disampaikannya saat membuka Council of Asian Shopping Centers (CASC) Conference 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 25 September 2025. Konferensi yang berlangsung hingga 26 September ini mengangkat tema “Creating Engaging Experience: Attracting and Retaining Shoppers”, dan mempertemukan pelaku industri, pemimpin daerah, serta menteri dari negara-negara Asia.

"Ritel hari ini bukan sekadar tempat belanja, terapi telah menjadi bagian dari wajah kota, ruang interaksi, bahkan destinasi wisata. Inilah yang kami dorong untuk memperkuat daya saing Jakarta," ujar Pramono dalam pidatonya.

Menurut Pramono, industri ritel memiliki peran strategis dalam membentuk citra kota modern. Jakarta, lanjutnya, tengah bertransformasi menjadi kota tujuan internasional dengan memperkuat sektor yang selama ini dianggap sekunder.

"Sektor perdagangan besar dan eceran menyumbang 18,14 persen terhadap PDRB Jakarta. Tapi lebih dari itu, pusat perbelanjaan kini juga menjadi landmark yang mencerminkan karakter kota dan gaya hidup masyarakatnya," ungkap dia. 

Dia menilai, kehadiran CASC selama lebih dari satu dekade menjadi bukti bahwa kolaborasi regional di sektor ini tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Tak hanya ritel, Pramono juga menyoroti potensi Jakarta sebagai episentrum kegiatan MICE di kawasan Asia Tenggara. Sepanjang 2025, Jakarta menjadi tuan rumah berbagai gelaran internasional, mulai dari JITEX, JICE, hingga Festival Jakarta Great Sale dan Jakarta Marathon.

"Kami terus mendorong Jakarta menjadi Nice for MICE. Kedua sektor ini, ritel dan MICE saling menopang. Mereka bukan hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga menciptakan persepsi baru tentang Jakarta," kata Pramono.

Adapun Jakarta berdasarkan data Pemprov, berkontribusi sebesar 16,61 persen terhadap perekonomian nasional di kuartal II 2025. Pertumbuhan ekonomi ibu kota tercatat 5,18 persen secara tahunan, lebih tinggi dari rerata nasional yang berada di angka 5,12 persen.

Dalam kesempatan itu, Pramono juga mengajak pelaku ritel, pengelola mal, serta komunitas MICE untuk terus berinovasi, terutama di tengah tantangan digitalisasi dan perubahan pola konsumsi masyarakat.

"Kita tidak bisa lagi hanya bersandar pada pendekatan konvensional. Ritel harus adaptif, menjadi ruang pengalaman, bukan sekadar ruang transaksi," tuturnya. 

Dia pun menyampaikan apresiasi terhadap Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) atas peran aktif dalam pengembangan ekosistem ritel di Tanah Air.

“Pemprov DKI terbuka untuk kolaborasi lebih luas, termasuk dalam menyambut berbagai agenda internasional yang memperkuat posisi Jakarta di kancah global,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI