Tekan Kemiskinan di Jakarta, Gubernur DKI Genjot Program Pemutihan Ijasah

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 23 September 2025 | 21:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (SinPo.id/Sigit Nuryadin)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (SinPo.id/Sigit Nuryadin)

SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menekan angka kemiskinan melalui program pemutihan ijazah. Menurutnya, kepemilikan ijazah yang sah adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan akses warga terhadap lapangan kerja formal.

“Ini bagian dari upaya nyata Pemprov untuk menurunkan rasio gini. Banyak warga kita yang tidak bisa mengakses pekerjaan hanya karena tidak punya ijazah resmi, padahal mereka menyelesaikan pendidikan,” ujar Pramono, Selasa, 23 September 2025.

Pada tahun 2025, kata dia, Pemprov DKI menargetkan 6.654 ijazah siswa yang tertahan akan diputihkan. Pramono menyebut, Program ini menyasar lulusan dari keluarga tidak mampu yang selama ini belum dapat mengambil ijazah karena terhalang biaya administrasi.

“Kalau kita bisa bantu mereka mendapatkan ijazahnya, itu akan membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi keluarga mereka,” kata Pramono.

Sebelumnya, Pramono menyebut program pemutihan ijazah sebagai bentuk kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak Jakarta yang terhambat masa depannya hanya karena alasan administratif. 

Hal ini disampaikan Pramono saat menyerahkan bantuan pemutihan ijazah tahap IV kepada 1.897 pelajar dari sekolah swasta, Kamis, 21 Agustus 2025.

"Ini bukan hanya soal ijazah. Ini soal membuka kembali masa depan anak-anak Jakarta yang sempat terhenti. Kita ingin pastikan keadilan pendidikan itu benar-benar dirasakan," kata Pramono, Kamis, 21 Agustus 2025.

Adapun program pemutihan ijazah yang digagas Pemprov DKI menggunakan anggaran sebesar Rp 7,6 miliar, dan diberikan dalam tiga gelombang. Ijazah yang sebelumnya ditahan oleh sekolah swasta karena tunggakan biaya kini dapat diambil oleh siswa, tanpa syarat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI