Soal Anggaran Kemhan Capai Rp 187 Triliun: Panglima TNI: Senjata Canggih Mahal

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 21 September 2025 | 17:56 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (SinPo.id/ Dok. Puspen TNI)
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (SinPo.id/ Dok. Puspen TNI)

SinPo.id - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menilai, pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk 2026 sebesar Rp 187,1 triliun yang telah disetujui Komisi I DPR RI, bukan tanpa alasan. Karena, alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang canggih untuk mempertahankan keamanan negara, harganya cukup tinggi.

"Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal," kata Agus di Jakarta, Minggu, 21 September 2025.

Menurut Agus, anggaran pertahanan negara Indonesia termasuk masih rendah, dibanding negara-negara lain. "Di negara-negara lain itu pertahanan lebih besar. Anggarannya. Contoh Pakistan, pertahanan di negara-negara lain besar," ujarnya.

Agus menekankan, Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari pulau-pulau terpencil. Dan, TNI bertanggung jawab untuk mengamankan kedaulatan negara.

Untuk itu, lanjut dia, membeli alat-alat perang canggih merupakan sebuah urgensi saat ini. Terlebih, perang yang terjadi di sejumlah negara menggunakan peralatan tempur yang sangat canggih, membuat TNI juga harus mengikuti perkembangan zaman.

"Kalau kita lihat peperangannya sekarang dunia itu sudah sangat canggih sekali. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman bagaimana kita mau melindungi masyarakat," kata dia.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan, sangat penting menjaga kedaulatan negeri. Supayar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan dengak baik. 

Di sisi lain, keamanan suatu negara juga dibutuhkan oleh investor untuk menanamkan modalnya di tanah air.

"Investor juga bisa masuk ke negara kita tanpa terganggu dengan gangguan-gangguan yang mengganggu para investor," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI