Legislator PKS Harap Menko Polkam Baru Mampu Menjawab Tantangan ke Depan
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta berharap Djamari Chaniago yang ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keananan (Menko Polkam) baru menggantikan Budi Gunawan dapat mengemban tugasnya dengan baik.
"Presiden Prabowo memilih beliau pasti sudah dengan pertimbangan yang matang. Saya berharap beliau sebagai Menko Polkam dapat menjawab tantangan-tantangan ke depan yang tidak mudah dan di masa dunia yg berbahaya," kata Sukamta dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 19 September 2025.
Wakil Ketua Bidang Polhukam Fraksi PKS DPR RI mengungkapkan bila tantangan ke depan terdiri dari tantangan di dalam negeri dan dari eksternal. Tantangan di dalam negeri, yakni menurunnya kualitas kehidupan demokrasi Indonesia.
Dia menuturkan skor indeks demokrasi Indonesia belakangan ini menurun. Terakhir pada 2024, skornya turun menjadi 6.44 dibanding 2023 yang tercatat 6,5 dan 2022 mencapai 6.7 dari skala 10.
"Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara flawed democracy (demokrasi yang cacat). Indeks ini terdiri dari aspek kebebasan sipil, kesetaraan dan aspek lembaga demokrasi," kata dia.
Berikutnya, kata Sukamta, terkait dengan situasi dalam negeri yang akhir-akhir ini memanas dan bergejolak. Menurutnya, rakyat marah terhadap DPR dan juga lembaga-lembaga pemerintah lainnya, seperti kepolisian (Brimob), Menteri Keuangan, dan setertusnya.
"Ini menjadi tantangan besar bagi Menkopolkam untuk tetap bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri dengan tetap menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan sipil dalam menyampaikan aspirasi," kata dia.
Sukamta mengatakan contoh tantangan yang berasal dari eksternal, yaitu dinamika dan gejolak geopolitik global termasuk juga di kawasan Asia Tenggara. Bagi dia, konflik di Timur Tengah yang belum menemukan titik temu, seperti persoalan Palestina dan Israel menjadi 'pekerjaan rumah' (PR) besar yang harus dituntaskan.
Dia menilai persoalan itu memiliki peta konflik yang rumit yang melibatkan negara-negara lain lintas benua, sehingga akan berdampak secara tidak langsung terhadap Indonesia.
Dinamika kawasan terkait dengan konflik perbatasan negara juga menjadi PR, seperti Thailand dan Kamboja. Belakangan juga muncul kembali isu sengketa blok Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia.
"Dengan pengalaman beliau selama ini, semoga tugas-tugas berat tadi dapat kita hadapi dan selesaikan bersama-sama," kata dia.
