Wagub DKI Dorong ASN Jadi Motor Transformasi Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 19 September 2025 | 11:36 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. (SinPo.id/Pemprov DKI Jakarta)

SinPo.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan pentingnya peran aparatur sipil negara (ASN) sebagai ujung tombak transformasi Jakarta menuju kota global. 

Hal itu disampaikan saat memimpin upacara peringatan 80 tahun Rapat Raksasa IKADA di kawasan Monumen Nasional, Jumat, 19 September 2025.

“Momentum ini bukan sekadar mengenang sejarah, tapi juga menjadi cermin bagi para ASN untuk menyadari kembali tanggung jawabnya sebagai pelayan publik,” ujar Rano dalam sambutannya. 

Dalam peringatan yang turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Rano menekankan semangat rakyat yang menyatu di Lapangan IKADA pada 1945 harus menjadi inspirasi untuk membangun Jakarta yang lebih tangguh dan responsif terhadap tantangan zaman.

“ASN hari ini harus mewarisi keberanian dan tekad kolektif rakyat kala itu. Kita menghadapi tantangan yang berbeda, tetapi membutuhkan semangat yang sama: keberanian untuk berubah, untuk melayani lebih baik,” ucap Rano.

Pemprov DKI, kata dia, sedang berada dalam proses akselerasi menuju visi 2045, dimana Jakarta ditargetkan masuk ke dalam jajaran 20 kota global dunia. Untuk itu, lanjutnya, ASN diminta tidak hanya bekerja rutin, tetapi juga adaptif, inovatif, dan aplikatif.

“Komitmen dan kompetensi bukan lagi pilihan, tapi prasyarat. ASN Jakarta harus siap menghadirkan solusi konkret bagi persoalan warga,” ungkap dia. 

Selama tujuh bulan kepemimpinannya bersama Gubernur Pramono, menurut Rano, Pemprov DKI diklaim telah memfokuskan berbagai kebijakan pada kebutuhan dasar warga, seperti akses pendidikan, transportasi, layanan digital, hingga perluasan ruang hijau. 

Namun, dia mengingatkan, capaian-capaian tersebut hanya bisa dipertahankan jika kualitas ASN terus diperkuat.

“Kita tidak bisa bicara Jakarta sebagai kota global jika sistem pelayanan publiknya masih lambat, atau kalau ASN-nya masih bekerja secara birokratis, bukan solutif,” kata Rano. 

Rano juga mengungkapkan, Rapat Raksasa IKADA pada 19 September 1945 merupakan simbol kuat dari tekad rakyat mempertahankan kemerdekaan. 

Kini, kata dia, simbol itu harus diterjemahkan ke dalam kerja nyata: membangun Jakarta yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.

“Jakarta butuh ASN yang punya nyala, bukan hanya semangat nasionalisme, tapi juga semangat profesionalisme,” tandasnya. 
 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI