Tingkatkan Potensi SDM, RI-Korsel Kerja Sama Manajemen Talenta
sinpo, JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) kembali melakukan kerja sama dengan pemerintah Republik Korea Selatan.
Adapun kerja sama kali ini ialah Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang dilakukan dalam bentuk pelatihan untuk memperdalam manajemen talenta.
Sekretaris Kementerian PAN-RB, Dwi Wahyu Atmaji mengatakan, pelatihan ini akan difasilitasi oleh National Human Resources Development Institute (NHI), Korea.
“Kerja sama dengan KOICA kali ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan dan mengambil tema sumber daya manusia yang berfokus pada manajemen talenta," ujar Atmaji melalui keterangan pers, Jumat (30/10/2020).
Ia menuturkan, tujuan utama dari pelatihan ini adalah memperkuat kapasitas manajemen kebijakan SDM aparatur dalam memimpin pembangunan nasional.
Kerja sama kali ini, lanjutnya, mengangkat tema "Talent Management in Indonesia Civil Services in the Framework of a Grand Design of Civil Services Development".
Kegiatan pelatihan akan digelar secara daring, sehubungan pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
"Pelatihan diisi dengan kuliah video prarekam, lokakarya, dan seminar dari praktisi dan profesor NHI," ucapnya.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah problem based learning (PBL), yaitu mempelajari masalah yang ada dan menganalisanya untuk mengetahui strategi dan implementasi yang harus dilakukan.
Peserta pelatihan dengan kuota sebanyak 30 orang ini, ujarnya, tak hanya berasal dari Kementerian PAN-RB.
Peserta juga berasal dari Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas, Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta Lembaga Administrasi Negara (LAN).
"Peserta kemudian dibagi ke dalam lima kelompok, dengan tugas awal, masing-masing kelompok menyerahkan case report yang akan digunakan sebagai dasar pemberian pelatihan," katanya.
Sedianya, pelatihan akan berjalan selama dua minggu dari 2 hingga 13 November 2020 ini dilangsungkan di Korea Selatan.
Atmaji menyampaikan, akan ada lima modul utama yang digunakan selama pelatihan kali ini.
Modul pertama, ialah Pengenalan Terhadap Inovasi Pemerintah, kedua Peningkatan Kapasitas dalam Manajemen SDM, kemudian modul ketiga adalah Kepemimpinan Publik dan Nilai-nilai Pelayanan Publik.
"Modul lainnya adalah Laporan Negara dan Aksi Pembelajaran, serta Pengalaman Budaya Korea," ujarnya.
Kegiatan yang termasuk ke dalam KOICA Online Fellowship Program ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan SDM di sektor publik.
"Serta memajukan pengelolaan manajemen SDM aparatur di Indonesia,"imbuhnya.
Pelatihan ini, kata dia, juga disasar untuk mencapai kesejahteraan bersama antara Indonesia dan Korea sebagai partner strategis.
Atmaji menambahkan, tujuan lain yang juga ingin dicapai melalui program ini adalah meningkatkan kapasitas peserta dalam pengelolaan SDM di sektor publik.
Selain itu diharapkannya mampu memajukan manajemen SDM, serta berbagi pengalaman dalam pengembangannya di Indonesia dan Korea Selatan.
Ia berpesan, para peserta dapat memaksimalkan pengalaman ini untuk belajar mengenai manajemen talenta yang telah dilakukan di Negeri Ginseng.
“Manajemen Talenta ini telah membantu Korea memiliki daya saing dan produktivitas yang sangat tinggi,” pungkasnya.

