Puan Maharani, Dari Menteri Temuda Jokowi Hingga Jadi Ketua DPR
sinpo, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani belakangan menjadi sosok yang paling disorot di Tanah Air, seiring Undang-Undang Cipta Kerja yang disahkan Parlemen dan hingga kini, masih menjadi perbincangan publik.
Profilnya menarik untuk dibahas lebih jauh, terlebih sepak terjangnya di dunia politik yang menurun dari sang ibu, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dan ayahnya Almarhum Taufik Kiemas.
Puan yang memiliki nama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi ini mengawali karier politiknya sejak usia 33 tahun. Ia merupakan istri pengusaha Hapsoro Sukmonohadi yang lebih dikenal dengan nama Happy Hapsoro.
Dikutip dari profil pimpinan yang dilansir situs DPR RI, pada tahun 2006, cucu dari Proklamator RI Soekarno ini aktif sebagai Anggota DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bidang Luar Negeri.
Setahun kemudian, Puan mulai terlibat dalam kepengurusan partai besutan ibunya, PDI Perjuangan. Di tahun 2007 hingga 2010, ia menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat.
Di tahun 2009, wanita kelahiran 6 September 1973 ini terpilih sebagai wakil rakyat, menjabat Ketua I Fraksi PDI Perjuangan di DPR hingga tahun 2014.
Ibu yang dikaruniai dua orang anak ini juga sempat duduk di Parlemen sebagai Anggota DPR RI Komisi VI bidang BUMN, Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, dan Standarisasi Nasional di tahun 2009 hingga 2012.
Puan juga tercatat sebagai Anggota Badan Kerjasama antar Parlemen / BKSAP DPR RI di tahun 2009 sampai 2014.
Wanita berdarah Bengkulu ini kemudian ditunjuk partai menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI pada tahun 2012 sampai 2014, menggantikan Tjahjo Kumolo.
Pada tahun 2014, Puan juga merangkap jabatan sebagai Anggota DPR RI Komisi I Bidang Pertahanan, Intelijen, Hubungan Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika.
Kariernya di PDI Perjuangan juga dapat dikatakan cemerlang. Pada tahun 2010 hingga 2015, peraih gelar kehormatan doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro ini menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga di tahun 2010 hingga 2015.
Perjalanan karier politik Puan pun terus melesat hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya sebagai Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada tahun 2014 sampai 2019.
Terpilihnya Puan sebagai salah satu pembantu Presiden RI, membuat Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan sebagai Menteri Termuda dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Di masa awal menjabat menteri, dirinya menggagas Gerakan Minum Jamu sebagai bagian dari Revolusi Mental yang diinisai Presiden Jokowi.
Kini, anggota Parlemen yang mewakili Dapil Jawa Tengah, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali terpilih sebagai Ketua DPR RI periode 2019 sampai 2014.
Berikut ini rekam jejak pendidikan dan penghargaan yang diraih Puan Maharani:
Pendidikan
1. SD Perguruan Cikini
2. SMP Perguruan Cikini, 1988
3. SMA Perguruan Cikini ,1991
4. Jurusan Komunikasi Massa, FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 1997
Penghargaan
1. Pemrakarsa Pagelaran Wayang Kulit dengan kelir terpanjang (MURI), 2013
2. Menteri Termuda dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK (MURI), (2015)
3. Perempuan Pertama yang menjabat Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (MURI), 2015
4. Democracy Award 2016 dari Rakyat Merdeka Online, 2016
5. Anugrah Pers 2019 Jawa Tengah Bidang Pemerintahan, khususnya diseminasi dan Implementasi Gerakan Revolusi Mental, 2019
Itulah profil lengkap dari Ketua DPR RI, Puan Maharani. Semoga selalu amanah dalam mengemban jabatan dan senantiasa berpihak kepada kepentingan rakyat.

