Kemenperin Dorong IKM Kerajinan Perkuat Brand Agar Tembus Pasar Global

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 15 September 2025 | 11:11 WIB
Ilustrasi sejumlah brand IKM kerajinan. (SinPo.id/dok. Kemenperin)
Ilustrasi sejumlah brand IKM kerajinan. (SinPo.id/dok. Kemenperin)

SinPo.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) proaktif meningkatkan daya saing industri kerajinan di tanah air hingga mengukuhkan eksistensinya di pasar global. Salah satunya, melalui sosialisasi penguatan identitas jenama (brand identity) bagi industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan nasional agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan semakin berorientasi ekspor.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menjelaskan, kerajinan sebagai salah satu produk berbasis budaya memiliki ciri khas, nilai, prinsip, dan cerita yang menjadikannya unik dan diminati secara luas. 

"Kerajinan lokal karya para perajin di berbagai daerah di Indonesia tak lepas dari nilai budaya setempat dan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia," kata Reni dalam keterangannya, Senin, 15 September 2025. 

Karena itu, Kemenperin terus melakukan upaya peningkatan strategi pemasaran, khususnya mengenai identitas jenama (brand identity). 

Program penguatan identitas jenama pada IKM kerajinan salah satunya dilaksanakan melalui webinar untuk para pelaku IKM kerajinan, dengan topik "Karya, Cerita, dan Identitas: Membangun Brand Identity Produk Kerajinan Unggulan" yang digelar akhir Agustus lalu.

"Identitas jenama pada IKM kerajinan diperlukan untuk menegaskan eksistensi dan ciri khas produk, usaha, perajin, dan secara tidak langsung karakter bangsa. Identitas jenama yang kuat mampu memberikan ikatan emosional pada konsumen, sehingga menjadi salah satu strategi pemasaran yang ampuh," kata Reni.

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan menambahkan, beragam pendampingan daring yang digelar oleh Ditjen IKMA dan Dekranas berhasil menjadi wadah untuk memicu ide-ide kreatif para pelaku IKM kerajinan, sekaligus mendorong aksi nyata para pemangku kepentingan dalam pengembangan kerajinan Indonesia. 

"Selain itu, pendampingan ini juga diharapkan dapat mendorong para perajin dan pemilik jenama kerajinan untuk menciptakan produk kerajinan yang tidak hanya unggul secara estetika, tetapi juga berkelanjutan dan mampu menembus pasar global," ujarnya.

Budi juga berharap agar IKM kerajinan dapat terus memperkuat positioning jenama mereka supaya memiliki identitas yang otentik dan sesuai dengan arah pengembangan bisnis. Sehingga memiliki daya tarik kuat yang pada akhirnya akan dicari oleh konsumen.

"Kebetulan, selera konsumen produk kerajinan kini condong ke arah produk orisinal otentik, ramah lingkungan, dan berdampak sosial. Kerajinan Indonesia memenuhi semuanya, jadi tidak heran sangat disukai konsumen global, terutama dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa," imbuhnya.

Sementara itu, Pakar Ekspor dari CBI Belanda Liena Mahalli, mencontohkan kisah nyata salah satu jenama fesyen di Eropa yang bermula dari toko kecil hingga berhasil menjadi brand global berkat identitas jenama yang kuat. 

Liena juga menekankan pentingnya IKM agar peka terhadap karakter dan kebutuhan pasar yang dituju, serta terus berinovasi dan adaptif seiring zaman.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI