Banjir Bali: Tim SAR Temukan Empat Korban Perempuan di Denpasar, Total 16 Warga Meninggal
SinPo.id - Tim SAR Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali berhasil menemukan empat korban perempuan yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat banjir di kawasan Tanah Kilap, Mangrove, Denpasar Selatan.
Kepala Ditpolairud Polda Bali, Kombes Pol. Nurodin, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 12 September 2025 menyampaikan bahwa keempat korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis 11 September 2025 sekitar pukul 09.00 WIB.
“Keempat korban kemudian dibawa ke RSUP Prof. Ngurah Denpasar untuk proses identifikasi. Pencarian terhadap beberapa korban yang belum ditemukan masih terus kami lakukan melibatkan tim gabungan,” ujar Nurodin.
Hingga Kamis malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban meninggal akibat banjir di Bali bertambah dari 14 orang menjadi 16 orang. Seluruhnya telah berhasil dievakuasi.
BNPB merinci korban meninggal terdiri dari 10 orang di Kota Denpasar, dua orang di Kabupaten Jembrana, tiga orang di Kabupaten Gianyar, dan satu orang di Kabupaten Badung.
Proses pencarian korban hilang masih berlangsung dengan melibatkan setidaknya 125 personel gabungan di sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi terakhir korban terlihat.
Banjir besar ini dipicu hujan deras lebih dari 24 jam yang diperparah oleh gangguan gelombang ekuatorial Rossby sejak Selasa 9 September 2025, menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selain korban jiwa, BNPB melaporkan sebanyak 562 warga mengungsi di berbagai titik sementara, termasuk sekolah, balai desa, mushola, dan banjar.
Untuk mempercepat evakuasi, TNI Angkatan Darat menerjunkan lebih dari 300 personel dari Kodam IX/Udayana ke 147 titik banjir dan 32 titik longsor di Bali. Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan pasukan ditugaskan mencari korban hilang, membersihkan lumpur, dan mendirikan posko darurat.
“Kodam IX/Udayana juga telah mendirikan dapur lapangan dan posko darurat sebagai sarana percepatan distribusi logistik dan penanganan pengungsi,” kata Wahyu.
Ia menyampaikan belasungkawa kepada para korban banjir dan mengajak masyarakat tetap tenang serta bergotong royong bersama aparat. “Kami berharap Bali segera pulih dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” pungkasnya.

