Aktivis Sayap Kanan AS Tewas Ditembak, FBI Rilis Rekaman Pelaku Penembakan

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 12 September 2025 | 13:55 WIB
Aktivis sayap kanan sekaligus loyalis Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Charlie Kirk. (SinPo.id/Reuters)
Aktivis sayap kanan sekaligus loyalis Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Charlie Kirk. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - FBI telah merilis rekaman CCTV orang yang dicurigai sebagai pelaku penembak yang menewaskan aktivis sayap kanan sekaligus loyalis Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Charlie Kirk, di Universitas Utah Valley.

Penemuan bukti rekaman itu menyusul penemuan senapan yang diyakini digunakan untuk membunuh influencer sayap kanan Amerika yang populer tersebut.

"[Senapan itu] ditemukan di daerah hutan tempat penembak melarikan diri," kata Agen Khusus FBI, Robert Bohls, dilansir dari ABC News, Jumat, 12 September 2025.

Ia mengatakan para penyelidik sedang menganalisis alas kaki, jejak telapak tangan dan lengan bawah. Namun, pihaknya mengaku belum menemukan motif dari pembunuhan tersebut.

"FBI telah menerima lebih dari 130 petunjuk, dan semua petunjuk sedang diinvestigasi secara menyeluruh. Para penyelidik menganggap serangan itu sebagai peristiwa yang ditargetkan," ungkapnya.

Adapun gambar-gambar yang dibagikan di media sosial tersebut memperlihatkan seorang pria mengenakan pakaian gelap, topi baseball hitam, dan kacamata hitam.

Menanggapi peristiwa itu, Presiden AS Donald Trump, langsung bertemu dengan istri Kirk pada hari Kamis dan mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya sangat terpukul dan berduka atas insiden tragis tersebut.

Ia mengatakan para penyelidik sedang membuat kemajuan besar dalam menemukan pembunuh Kirk, yang ia gambarkan sebagai binatang buas.

Diketahui, aktivis konservatif berusia 31 tahun itu ditembak saat berpidato di hadapan sekitar 3.000 orang di Utah Valley University di Orem, selatan Salt Lake City, tepat setelah tengah hari pada hari Rabu, waktu setempat.

Namun, Kirk terkenal sebagai sosok yang blak-blakan dan konservatif, sehingga pernyataannya kerap kali memicu kontroversi dan memprovokasi orang-orang yang berbeda pendapat dengannya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI