Serangan Israel di Doha Tewaskan Putra Negosiator Hamas Khalil al-Hayya, Pemimpin Senior Selamat
SinPo.id - Pejabat senior Hamas, Suhail al-Hindi, mengonfirmasi bahwa putra dan ajudan negosiator utama Hamas, Khalil al-Hayya, tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Qatar, Doha. Meski demikian, ia menegaskan para pemimpin senior Hamas berhasil selamat dari serangan tersebut.
"Para pemimpin Hamas selamat dari upaya pembunuhan pengecut itu," kata Suhail kepada Al Jazeera, Rabu 10 September 2025. Ia menambahkan bahwa putra dan ajudan al-Hayya termasuk di antara korban tewas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer di Doha merupakan langkah independen yang sepenuhnya diambil oleh Israel. "Israel yang memulainya, Israel yang melaksanakannya, dan Israel bertanggung jawab penuh," bunyi pernyataan kantor Netanyahu, dilansir Al Jazeera.
Meski demikian, baik Netanyahu maupun militer Israel tidak secara langsung menyebut lokasi serangan di ibu kota Qatar. Militer Israel hanya menyebut bahwa operasi tersebut menargetkan para pemimpin senior Hamas yang dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023 di Israel.
"Selama bertahun-tahun, para anggota kepemimpinan Hamas ini telah memimpin operasi organisasi teroris, bertanggung jawab langsung atas pembantaian brutal 7 Oktober (2023), dan mengatur perang melawan Negara Israel," demikian pernyataan militer Israel.
Serangan di Doha ini meningkatkan ketegangan kawasan, terlebih Qatar selama ini dikenal sebagai mediator utama dalam perundingan gencatan senjata Israel–Hamas, serta sebagai lokasi biro politik Hamas di pengasingan.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu buka suara terkait serangan udara Israel di ibu kota Qatar, Doha. Ia menegaskan serangan yang menargetkan para pemimpin Hamas itu merupakan operasi independen dan sepenuhnya tanggung jawab Israel.
“Tindakan hari ini terhadap para pemimpin Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen. Israel yang memulainya, Israel yang melaksanakannya, dan Israel bertanggung jawab penuh,” demikian pernyataan kantor Netanyahu yang dilansir Al Jazeera, Selasa.
Meski demikian, baik Netanyahu maupun militer Israel tidak secara langsung menyebut lokasi serangan di Doha. Militer Israel hanya menegaskan operasi tersebut menargetkan tokoh senior Hamas yang dianggap bertanggung jawab atas serangan mematikan 7 Oktober 2023 lalu.
Sikap berbeda ditunjukkan para pejabat Israel lainnya. Pemimpin oposisi Yair Lapid memuji langkah militer Israel, sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyebut serangan itu sebagai keputusan tepat. “Teroris tidak memiliki dan tidak akan memiliki kekebalan dari tangan besi Israel di mana pun di dunia,” ujar Smotrich.
Namun, Iran mengecam keras serangan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyebut serangan Israel di Doha sebagai pelanggaran berbahaya terhadap hukum internasional dan kedaulatan Qatar. “Tindakan yang sangat berbahaya dan kriminal ini merupakan pelanggaran berat terhadap semua aturan dan regulasi internasional,” tegasnya kepada TV pemerintah Iran.
Serangan Israel di Doha sebelumnya memicu kecaman dari Qatar yang menilai tindakan tersebut sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan dan stabilitas kawasan Teluk.
