Stok Beras di Jakarta Aman, Pemprov Fokus Kendalikan Harga dan Distribusi
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI memastikan stok beras untuk kebutuhan warga Jakarta masih mencukupi, setidaknya hingga tiga bulan ke depan. Melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), pemprov juga mengintensifkan distribusi beras bersubsidi demi menjaga kestabilan harga di tengah naiknya harga gabah di tingkat petani.
“Pasokan beras aman. Saat ini total stok di gudang Bulog Divisi Regional Jakarta Banten dan PT Food Station Tjipinang Jaya mencapai lebih dari 215 ribu ton,” ujar Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabolok dalam keterangannya dikutip Selasa, 9 September 2025.
Menurut dia, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta selama sekitar 82 hari ke depan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Bulog dan Food Station untuk memastikan pasokan tetap lancar, terutama ke pasar tradisional,” tuturnya.
Adapun Pemprov DKI saat ini mendistribusikan dua jenis beras bersubsidi. Pertama, beras premium dengan harga Rp30.000 per lima kilogram, dan kedua, beras medium dari program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) seharga Rp60.000 per lima kilogram.
Hasudungan menyebut, keduanya dijual melalui berbagai kanal, termasuk bazar pangan keliling dan pasar-pasar yang dikelola oleh BUMD.
“Bazar pangan keliling kami gelar rutin di permukiman padat, rumah susun, hingga lingkungan kantor pemerintahan,” kata Hasudungan.
“Ini bagian dari komitmen kami agar masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap pangan berkualitas dengan harga terjangkau," sambungnya.
Hasudungan juga menuturkan, pemprov memanfaatkan aplikasi Informasi Pangan Jakarta sebagai alat pemantauan harga dan stok harian. Sistem ini, katanya, membantu pemerintah merespons cepat bila terjadi anomali harga atau kelangkaan pasokan.
Kendati distribusi ke pasar tradisional berjalan normal, dia mengakui pasokan ke ritel modern saat ini mengalami penurunan. Menurut dia, penyebabnya, tingginya harga Gabah Kering Panen (GKP) yang kini menembus Rp7.000 per kilogram, serta konsentrasi Bulog untuk memenuhi cadangan beras nasional.
“Kondisi ini menyebabkan keterbatasan stok di pasar ritel, terutama untuk beras premium.Tapi distribusi untuk masyarakat kecil tetap kami jaga," ungkap Hasudungan.
Hasudungan memastikan program subsidi pangan akan terus berlanjut sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta. Dia juga menambahkan, mutu beras akan tetap diawasi secara ketat melalui pemeriksaan sebelum dan sesudah distribusi.
“Stabilitas pangan adalah prioritas kami. Tidak hanya soal kuantitas, tapi juga kualitas,” tandasnya.
