Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo di Survei, Ini Kata Gerindra
sinpo, JAKARTA - Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai wajar elektabilitas Ketua Umum Prabowo Subianto tertinggal dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berdasarkan survei Calon Presiden 2024 yang dirilis salah satu lembaga pekan lalu.
Merespons hasil survei ini, Dasco menyebut hasil yang dinamis merupakan hal yang biasa dalam survei. Menurutnya, hal ini tak perlu disikapi berlebihan.
"Survei memang kadang naik kadang turun itu biasa, dan perbedaan hasil survei antarlembaga survei itu juga hal yang biasa," kata Dasco baru-baru ini.
Ia menambahkan, terlalu cepat untuk memikirkan pilpres saat ini. Terlebih, Prabowo kini tengah fokus mengabdi pada negara sebagai Menteri Pertahanan RI.
"Pilpres juga masih jauh, kami memang fokus Pak Prabowo menekuni tugasnya sebagai menhan dan belum mikir pilpres 2024," pungkasnya.
Diberitakan, Lembaga Survei Indikator Politik merilis survei tokoh yang masuk dalam bursa capres 2024. Dari 15 tokoh yang masuk dalam survei, nama Prabowo dan Ganjar saling bersaing ketat.
Ganjar Pranowo berada di posisi pertama dengan perolehan 18,7%. Selanjutnya, Prabowo Subianto meraih hasil survei 16,8% disusul oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebesar 14,4%.
Adapun survei dilakukan pada 24-30 September 2020 dengan metode wawancaea, melibatkan 1.200 orang responden dipilih secara acak.
Wawancara dilakukan via telepon dengan margin of error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden terdistribusi secara acak dan proporsional.
Meski dalam survei tersebut diketahui perolehan elektabilitas Prabowo kalah dari Ganjar, namun elektabilitas Partai Gerindra meraih kenaikan.
Dasco menyikapinya santai dan menegaskan seluruh kader akan terus berjuang untuk meningkatkan elektabilitas partai berlambang Garuda ini.
"Tetap tidak bertinggi hati dan berpuas diri dengan hasil survei dan elektabilitas yang sedang naik drastis. Itu biasa," ucapnya.
Adapun hasil survei elektabilitas partai yang dirilis Indikator Politik pada September lalu menunjukkan hasil sebagai berikut:
PKB: 5,0% turun menjadi 4,1%.
Gerindra: 17,7% naik menjadi 21,1%
PDIP: 26,3% turun menjadi 25,2%
Golkar: 8,3% turun menjadi 6,7%
NasDem 4,5% turun menjadi 3,1%
PKS: 4,4% naik menjadi 5,9%
PPP: 1,7% turun menjadi 0,6%
PAN: 2% turun menjadi 1,1%
Demokrat: 5,7% naik menjadi 5,9%
PSI: 0,1% naik menjadi 0,3%
Perindo: 0,3% naik menjadi 1%
Garuda: 0,0% naik menjadi 0,1%
Berkarya: 0,1% naik menjadi 0,8%
Hanura: 0,5% turun menjadi 0,4