Menata Kembali Sisa Rusuh

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 05 September 2025 | 07:00 WIB
Ilustrasi (Wawan Wiguna/SinPo.id)
Ilustrasi (Wawan Wiguna/SinPo.id)

Tercatat kerusuhan masa terjadi di Jakarta selama lima hari sejak 25 hingga 30 Agustus 2025 menimbulkan kerusakan infrastruktur mencapai Rp80 miliar, atau meningkat dari estimasi awal sebesar Rp55 miliar.

SinPo.id -  Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta langsung percepat pemulihan usai kerusuhan sejak tanggal 25 hingga 30 Agustus 2025 lalu. Salah satu langkah yang dilakukan mengoperasikan seluruh layanan moda transportasi publik seperti MRT, Transjakarta, dan LRT, sejak Senin 1 September  lalu.

“Termasuk menggratiskan semua layanan transportasi yang dikelola Pemprov DKI Jakarta hingga 8 September, seiring perbaikan seluruh halte Transjakarta dan stasiun MRT,” ujar Pramono di Universitas Jakarta Internasional (UNIJI), Selasa, 2 September 2025.

Tercatat ada 22 halte Transjakarta dan satu stasiun MRT yang terdampak aksi unjuk rasa. Salah satu fasilitas infrastruktur yang rusak parah yakni Halte Senen.

Pramono mengapresiasi kerja sama gotong royong antara pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam memperbaiki fasilitas yang rusak ini menunjukkan bahwa seluruh pihak turut menjaga bersama Jakarta. Ia juga menyoroti gerakan Jaga Jakarta yang kini mulai diikuti oleh berbagai kota lainnya, seperti Surabaya dan Kediri.

"Saya bersyukur bahwa sekarang ini di Jakarta, gotong royongnya muncul lagi dan kuat sekali. Yang tidak pernah saya bayangkan selama ini, RT/RW-nya muncul, tokoh-tokoh masyarakatnya berkumpul, mereka mendeklarasikan untuk jaga kampung masing-masing," kata Pramono menambahkan.

Kebersamaan untuk menjaga masing-masing wilayah ini dinilainya sangat penting dan menjadi kekuatan dalam kondisi seperti saat ini.

Tercatat kerusuhan masa terjadi di Jakarta selama lima hari sejak 25 hingga 30 Agustus 2025 menimbulkan kerusakan infrastruktur mencapai Rp80 miliar, atau meningkat dari estimasi awal sebesar Rp55 miliar.

“Kami sudah lakukan verifikasi ulang, termasuk item-item yang sebelumnya belum terhitung. Angka terbaru ini sudah mencakup dua jembatan penyeberangan orang (JPO) dan sejumlah perangkat lalu lintas,” ujar Pramono Anung menjelaskan.

Menurut Pramono, dua JPO yang rusak cukup parah terletak di kawasan Senen dan Polda Metro Jaya. Selain itu, puluhan kamera pengawas (CCTV), serta 18 titik lampu lalu lintas juga ikut terdampak. Sebagian besar kerusakan sudah diperbaiki, kecuali satu titik di kawasan Slipi yang masih dalam proses penanganan.

“Perbaikan terus dikejar. Kami tidak ingin aktivitas masyarakat terganggu lebih lama dari yang seharusnya,”  katanya.

Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung percepatan perbaikan infrastruktur.  Pramono telah berkomunikasi langsung dengan pejabat pusat untuk mendapatkan dukungan, terutama dalam revitalisasi dua JPO yang rusak berat.

Sedangkan desain ulang JPO akan disesuaikan dengan standar kenyamanan dan aksesibilitas terkini, termasuk penyediaan lift dan fasilitas ramah disabilitas. Nilai anggaran yang disiapkan untuk revitalisasi kedua JPO tersebut mencapai Rp19 miliar.

Ia memastikan kondisi Jakarta kembali normal usai aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari belakangan. Ini ditunjukkan dengan pulihnya kembali berbagai aktivitas di Jakarta.

"Saya juga ingin menunjukkan kepada publik bahwa Jakarta sekarang sudah normal kembali. Ini yang menjadi penting," katanya.

Mencabut Kebijakan WFH ASN

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mencabut kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebelumnya diterapkan sebagai langkah antisipasi selama aksi unjuk rasa berlangsung. 

Kembalinya aktivitas normal juga tercermin dari beroperasinya semua moda transportasi publik seperti Transjakarta, MRT, LRT, mikrotrans, dan Jaklingko secara penuh. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bahkan menyaksikan langsung bagaimana para ASN mulai beraktivitas dan menggunakan transportasi umum seperti biasa.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengimbau seluruh pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan ibu kota, khususnya dari upaya perusakan fasilitas umum saat berlangsungnya aksi unjuk rasa. "Jangan mudah terprovokasi," ujar Khoirudin, Selasa 2 September 2025.

Khoirudin menekankan pentingnya ketenangan masyarakat di tengah dinamika yang terjadi. Warga Jakarta perlu tetap waspada dan tidak terpengaruh kabar yang belum tentu kebenarannya.

"Saya mengajak semua untuk menjaga kedamaian dan jangan mudah terprovokasi. Jangan mudah percaya berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Khoirudin menambahkan.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat menjaga diri, keluarga, serta keamanan lingkungan masing-masing. Khoirudin juga menyampaikan optimisme Jakarta akan selalu menjadi kota damai yang menjadi harapan banyak orang.

"Yakinlah, Jakarta akan kembali jaya dan menjadi ruang harapan yang damai, aman, dan sejahtera bagi kita semua. Mari jaga Jakarta," katanya.

Langkah Tegas Polri 

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan sedangkan menelusuri sosok aktor dan donatur yang diduga berada di balik aksi demonstrasi berujung anarkistis beberapa waktu terakhir.

Ia menjelaskan, proses penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dengan bukti-bukti yang ada, termasuk menelusuri pihak-pihak yang menjadi aktor intelektual maupun yang membiayai aksi kerusuhan tersebut.

"Tentunya Polri akan bertindak berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di lapangan. Kita akan mengusut secara tuntas, mulai dari pelaku di lapangan, aktor yang menggerakkan, hingga pihak-pihak yang membiayai kerusuhan," kata Sigit.

Polisi telah menangkap perusuh yang jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah. “Beberapa sudah ditangkap, dan perkembangannya akan kami sampaikan secara resmi pada waktunya,"  ujar Sigit, Selasa 2 September 2025 lalu.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan masih mendalami dugaan aliran dana untuk menopang aksi anarkis di Jakarta pada 25 hingga 30 Agustus 2025.

“Ini masih pendalaman (terkait adanya aliran dana). Karena baru diambilnya (tersangka) tadi malam dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan,”kata  Satya Triputra, saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 2 September 2025.

Selain menelusuri aliran dana, penyidik juga mendalami kemungkinan adanya aktor intelektual yang merancang kericuhan. Bahkan, polisi membuka peluang untuk mengusut unsur dugaan tindak pidana makar.

“Kemudian terhadap kemungkinan apakah ada tindak pidana makar sebagaimana disampaikan Pak Presiden, tentunya dengan kasus ini menjadi pintu bagi penyidik untuk mengembangkan,” ujar Wira menambahkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi  mengatakan telah menetapkan 38 orang tersangka pelaku pengrusakkan fasilitas umum di Jakarta 25 hingga 30 Agustus 2025. "Sampai dengan hari ini, kami telah melakukan tindakan penahanan terhadap 38 tersangka," kata Ade .

Menurut Ade, tindakan anarkis para pelaku yang ditahan beragam, ada yang melempar batu kepada petugas, ada juga yang melempar bom molotov hingga membakar fasilitas umum.

Sedangkan hasil pemeriksaan terhadap 22 orang positif menggunakan narkoba saat berdemonstrasi. "Hasil pemeriksaan menunjukkan ada 22 orang positif narkoba dengan rincian 14 positif sabu, 3 ganja, dan 5 benzoat,”katanya. (*)

BERITALAINNYA
BERITATERKINI