Pemerintah Apresiasi Pengabdian Para Dokter di Masa Pandemi
sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi para dokter dan tenaga kesehatan pada Hari Dokter Nasional.
Ia menambahkan, Jokowi menyampaikan terima kasih atas pengabdian para dokter yang selama ini berada di garis terdepan dalam penanganan kesehatan di negeri ini.
Duka cita mendalam dari Presiden, kata dia, juga ditujukan kepada keluarga para pahlawan kesehatan yang ditinggalkan dan secara ikhlas, serta tabah melepas kepergian mereka yang telah berpulang.
"Izinkan saya ulangi pesan dari Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga para pahlawan kesehatan kita," ujar Reisa dalam keterangan pers penanganan COVID-19 di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020).
Kepala Negara, lanjutnya, menilai para dokter yang gugur dalam memerangi COVID-19 telah menyelamatkan nyawa pasien dengan penuh perjuangan.
"Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan, dan amal ibadah serta pengabdiannya diterima Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
Keteladanan yang ditunjukkan para dokter di masa pandemi ini, ucap Reisa, telah menginspirasi jutaan anak bangsa untuk saling menolong, peduli dan bersatu melawan pandemi.
Hal tersebut, ujar dokter selebritas ini, menurut Presiden Jokowi sebagai hal patut diapresiasi berbagai pihak, termasuk masyarakat.
"Saya ucapkan selamat Hari Dokter Nasional kepada seluruh teman sejawat, kolega dokter di seluruh Indonesia dan dimanapun berada," ungkapnya.
Reisa tak lupa turut berterima kasih kepada para tenaga kesehatan yang berada di garis terdepan, selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Tak lupa selamat hari jadi kepada IDI yang ke-70, semoga selalu semangat dalam menyehatkan masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, Reisa merujuk pada informasi yang disampaikan Ketua IDI Daeng M Fakih, jumlah dokter di Indonesia bertambah sekitar 10 - 12 ribu per tahunnya.
Data terakhir untuk jumlah dokter terkini yang dicatat IDI, totalnya mencapai 180 ribu.
Ini menurutnya merupakan kabar baik karena dengan bertambahnya jumlah dokter, maka semakin banyak kesehatan masyarakat yang bisa ditangani.
"Semoga lebih banyak dokter yang dapat mewujudkan amanat dari masyarakat Indonesia agar semakin sehat, dan negara semakin kuat," tandasnya.