Jakarta Normal Kembali usai Rangkaian Demonstrasi, Gubernur DKI: Ini Kerja Bersama
SinPo.id - Gubernur DKI, Pramono Anung, menyatakan Jakarta telah kembali beroperasi secara normal setelah sempat terdampak oleh aksi unjuk rasa beberapa hari terakhir. Dia menegaskan, pemulihan cepat ini tidak lepas dari keterlibatan masyarakat bersama jajaran pemerintah kota.
“Yang terjadi belakangan ini justru menunjukkan daya lenting Jakarta. Dalam waktu singkat, ritme kota kembali seperti biasa,” ujar Pramono di Universitas Jakarta Internasional (UNIJI), Selasa, 2 September 2025.
Dia juga menyampaikan, Pemprov DKI langsung mengaktifkan seluruh moda transportasi publik, termasuk MRT, LRT, dan Transjakarta, sebagai langkah cepat dalam pemulihan layanan publik.
Pramono menyebut, untuk mendukung mobilitas warga, layanan tersebut digratiskan hingga 8 September mendatang.
“Transportasi adalah urat nadi Jakarta. Ketika semua bisa kembali jalan, itu pertanda denyut kota sudah stabil,” kata Pramono.
Adapun sedikitnya 22 halte Transjakarta dan satu stasiun MRT dilaporkan mengalami kerusakan. Salah satu titik terdampak paling parah ialah Halte Senen. Kendati demikian, kata Pramono, proses perbaikan berjalan intensif berkat keterlibatan berbagai unsur masyarakat.
Menurut Pramono, kerja bersama antara warga, RT/RW, dan komunitas lokal menjadi faktor kunci pemulihan. Dia juga menyinggung inisiatif 'Jaga Jakarta' yang kini menjalar ke kota-kota lain.
“Yang saya lihat luar biasa adalah munculnya kembali semangat menjaga kampung. Bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata. Ada warga yang turun langsung membersihkan halte, mengecat ulang dinding, bahkan membagikan makanan untuk petugas,” tuturnya.
Gerakan tersebut, lanjut Pramono, tidak hanya mempercepat pemulihan fisik kota, tetapi juga memperkuat jaringan sosial di tingkat lokal.
“Kita sedang menyaksikan Jakarta bangkit lewat semangat kolektif. Ini bukan kerja satu dua orang, tapi kerja semua,” imbuhnya.
Pramono menegaskan, kondisi Jakarta saat ini jauh lebih stabil dan aman. Dia juga memastikan pemerintah akan terus membuka ruang partisipasi publik dalam menjaga ketertiban dan membangun kota.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kota ini milik semua orang, dan terbukti kalau dijaga bareng-bareng, pemulihannya bisa lebih cepat dari yang dibayangkan,” tandasnya.

