Mendagri Tito: Gerakan Pangan Murah Terbukti Tekan Gejolak Harga Beras di Daerah
SinPo.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digagas Kementerian Dalam Negeri bersama Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kementerian Pertanianterbukti efektif menekan gejolak harga beras di berbagai daerah.
“Gerakan Pangan Murah terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras. Penyaluran beras SPHP benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Tito dalam keterangannya pada acara GPM Serentak di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu 30 Agustus 2025.
Tito menyampaikan, hingga akhir Agustus 2025, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah disalurkan ke 4.662 kecamatan dari total 7.285 kecamatan di Indonesia.
Distribusi ini menjangkau lebih dari 3,4 juta masyarakat dengan kebutuhan sekitar 43 ribu ton beras.
Hasilnya mulai terlihat nyata. Jika sebelumnya terdapat 233 kabupaten yang melaporkan kenaikan harga beras, kini jumlahnya menurun menjadi 200 kabupaten. Bahkan, 55 kabupaten melaporkan harga beras sudah kembali turun.
Beras SPHP merupakan stok dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan alokasi 1,3 juta ton untuk periode Juli–Desember 2025.
Harga jual ditetapkan sebesar Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 untuk kemasan 5 kg, jauh lebih murah dibanding harga pasaran. Bahkan, di sejumlah daerah, harga bisa turun menjadi Rp11.000/kg berkat dukungan subsidi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari TNI/Polri, pemerintah daerah, serta BUMD pangan agar distribusi merata hingga pelosok desa, kepulauan, dan wilayah pegunungan.
“Dengan kolaborasi semua pihak, GPM bukan hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga mengendalikan inflasi nasional,” tegas Tito.

