Muhammadiyah: Mari Kita Cari Solusi Problem Bangsa dengan Dialog
SinPo.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haidar Nashir menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, dan menghentikan semua bentuk tindak kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dalam berunjuk rasa.
Haedar menekankan pentingnya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara sebagai fondasi dan modal membangun Indonesia yang maju, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera.
"Mari kita bersama-sama mencari solusi atas problem bangsa dengan dialog dan musyawarah disertai sikap keseksamaan yang tinggi," kata Haedar dalam surat pernyataan resmi Nomor: 20/PER/I.0/I/2025, bertajuk "Aksi Massa, Seruan Dialog dan Kedamaian", Sabtu, 30 Agustus 2025.
Muhammadiyah juga meminta para elit politik, pejabat negara, anggota legislatif, dan pengambil kebijakan untuk lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi.
"Kami meminta para elit politik untuk lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan tidak melukai hati rakyat. Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya, terutama para wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus," ungkapnya.
Muhammadiyah mendukung komitmen positif Kapolri untuk mengusut tuntas dan melakukan proses hukum yang seadil-adilnya atas peristiwa meninggalnya Affan Kurniawan yang disebabkan tindakan berlebihan dari aparat kepolisian di lapangan.
Aparatur keamanan diharapkan lebih mengutamakan cara dan pendekatan yang persuasif dengan dialog dan cara-cara non-kekerasan.
Haidar juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, utamanya peserta aksi unjuk rasa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam menyampaikan pendapat dan tuntutan. Masyarakat diharapkan arif dan cerdas dalam menyikapi informasi dengan melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang berwenang atau kepada para tokoh panutan.
"Kita semua harus menahan diri dan bersikap bijak, jangan terprovokasi isu-isu yang bersifat destruktif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, khususnya yang berasal dari media sosial yang tidak jelas sumbernya," tuturnya.
Muhammadiyah percaya pada komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mendengar aspirasi publik dan berpihak kepada kepentingan masyarakat kelas bawah dengan melakukan perbaikan di berbagai sektor sebagai perwujudan menjalankan amanat konstitusi.
Negeri ini memerlukan soliditas dan persatuan yang kokoh di tengah berbagai agenda dan masalah strategis nasional yang berat maupun situasi dunia yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Sejauh ini, lanjut Haedar, Indonesia telah mendapatkan karunia kedamaian dan stabilitas nasional yang baik ketika bangsa-bangsa lain dilanda konflik politik dan peperangan.
"Mari kita jaga kondisi yang positif ini dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya demi kelangsungan Indonesia Raya yang bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju sebagaimana spirit 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Tak lupa, Muhammadiyah menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan. Pihaknya mendoakan almarhum mendapat tempat terbaik dan keluarga mendapat keadilan.
"Semoga almarhum mendapat balasan terbaik disisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan dapat menghadapi dengan sabar, memperoleh keadilan yang semestinya, serta tersantuni dengan sebaik-baiknya. Kami mengharapkan para korban yang menderita luka-luka dalam aksi unjuk rasa tersebut agar segera pulih. Kami juga ikut berempati kepada para pengemudi ojek online (ojol) yang menuntut keadilan untuk almarhum Affan," tukasnya.
