ASPEBINDO: Jika Dikelola Optimal, Biomassa Akan Jadi Bisnis Masa Depan
SinPo.id - Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira menilai, biomassa kini makin dipandang sebagai bisnis masa depan dalam mendukung kemandirian energi nasional.
"Sekarang ini sebenarnya biomassa adalah bisnis masa depan. Beda dengan batu bara, biomassa perlu supply chain yang jelas. Semua bisa jadi bahan baku, tapi kualitasnya beda-beda. Tanaman energi tentu lebih unggul meski biayanya lebih besar," kata Anggawira dalam Bioenergy – Biomass Opportunity Workshop, Training, and Field Trip di Jakarta, ditulis Jumat, 29 Agustus 2025.
Angga menyampaikan, Indonesia kaya dengan sumber daya biomassa, mulai dari limbah pertanian, perkebunan, hingga tanaman energi yang ditanam khusus.
"Optimalisasi limbah yang selama ini hanya dibakar, bisa memberi nilai tambah besar bila dikelola bersama pemerintah daerah," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Rakhmad Dewanto berkomitmen, pihaknya akan memperluas pemanfaatan biomassa untuk co-firing PLTU. Karena, sepanjang 2024, PLN EPI berhasil menyerap 1,65 juta ton biomassa, naik dari 1,01 juta ton dari tahun sebelumnya.
"Tahun depan target kami tiga juta ton untuk 48 PLTU. Program ini sudah terbukti menekan emisi karbon 921 ribu ton CO₂ sekaligus menghasilkan energi hijau 814 GWh. Ini langkah nyata PLN menuju bauran energi 23 persen pada 2025 dan Net Zero Emissions 2060," kata Rakhmad.
Menurut Rakhmad, usaha biomassa sangat prospek di level domestik maupun internasional. Untuk itu, sangat penting penguatan rantai pasok dari hulu hingga hilir agar kebutuhan pembangkit bisa terpenuhi.
"Biomassa bukan sekadar solusi energi, tapi juga pintu pembuka lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
