Lantik Laode Jadi Dirjen Migas, Bahlil: Jangan Mau Dikendalikan Siapa Pun

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 29 Agustus 2025 | 18:51 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia lantik Laode Sulaeman sebagai Dirjen Minyak dan Gas Bumi (SinPo.id/ Dok. ESDM)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia lantik Laode Sulaeman sebagai Dirjen Minyak dan Gas Bumi (SinPo.id/ Dok. ESDM)

SinPo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi melantik Laode Sulaeman menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, setelah jabatan itu kosong sejak Februari 2025.

Bahlil meminta Laode agar segera melakukan konsolidasi dan komunikasi teknis dengan para pemangku kepentingan, seperti SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan migas.

"Saya titip Pak Laode, agar aturan dipegang. Yang bisa menyelamatkan Bapak itu adalah aturan. Jangan mau dikendalikan oleh siapa pun, terkecuali pimpinan Bapak dan aturan," kata Bahlil dalam pelantikan di Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025. 

 

Diketahui, kursi Dirjen Migas kosong sejak Bahlil menonaktifkan Achmad Muchtasyar dari posisinya pada 10 Februari 2025. Jabatan itu baru dia emban pada kurang dari sebulan, atau sejak 16 Januari 2025.

Bahlil kemudian menunjuk Tri Winarno sebagai Pelaksana Tugas Harian (Pth) Dirjen Migas, hingga pelantikan Dirjen Migas  Laode Sulaeman hari ini.

Menurut Bahlil, kondisi lifting Indonesia tak sebaik yang sebelumnya, ketika sumur-sumur minyak Indonesia masih muda. Berdasarkan laporan SKK Migas, lifting minyak berada di angka 600 ribu barel per hari, dengan target lifting minyak dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.

Untuk itu, ia memerintahkan Laode agar meningkatkan lifting minyak dan gas bumi (migas). "Salah satu tugas Bapak untuk membantu saya dalam memimpin Kementerian ESDM adalah kedaulatan energi dalam konteks peningkatan lifting (migas)," kata Bahlil.

Secara terpisah, Laode menyampaikan langkah pertama yang akan dilakukannya yaitu mengimplementasikan hal-hal teknis, menyegerakan lapangan-lapangan yang harus dilelang, serta meningkatkan lifting minyak. Dan, program kerja utama Ditjen Migas ialah memprioritaskan peningkatan lifting minyak.

"Tetap prioritasnya lifting. Karena itu setiap arahan Bapak Menteri selalu lifting," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI