Potensi Dana Umat Rp500 Triliun, Menag: Kekuatan Besar Pembebasan Kemiskinan
SinPo.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menilai, pengelolaan dana umat memiliki potensi luar biasa jika dioptimalkan secara kolektif. Karena, jika lembaga-lembaga keuangan umat Islam dapat bersinergi, maka akan terkumpul dana sekitar Rp500 triliun.
"Lembaga penghimpun zakat umat Islam ini kalau dikumpulkan bisa mencapai Rp500 triliun," kata Nasaruddin dalam Rakornas Baznas, dikutip Kamis, 28 Agustus 2025
Nasaruddin melanjutkan, angka Rp500 triliun itu bila dibandingkan dengan total transaksi ekonomi digital yang mencapai Rp2.200 triliun pada 2020, dapat menjadi kekuatan besar dalam mendorong strategi pembebasan bangsa Indonesia dari jerat kemiskinan.
"Jika ditambahkan dengan pajak, totalnya bisa menjadi Rp2.500 triliun. Apalagi kalau bersinergi dengan kelompok agama lain, maka bantuan sosial kita akan lebih tepat sasaran tanpa tumpang tindih," ujarnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga menyoroti pentingnya pendataan umat Islam yang memiliki tabungan di lembaga keuangan. Perhitungannya, jika semua umat Islam menyalurkan zakat secara optimal melalui lembaga resmi, maka bisa terkumpul Rp230 triliun.
"Hingga 2025 kita (Baznas) baru bisa mengumpulkan sekitar Rp41 triliun dana umat. Padahal, potensinya jauh lebih besar. Oleh karena itu, kita merencanakan membentuk Lembaga Pemberdayaan Dana Umat agar dana zakat, infak, dan sedekah bisa lebih terkelola secara profesional dan berdampak luas," tuturnya.
Dia menilai, keberadaan Baznas selama ini sudah berkontribusi nyata dalam berbagai bidang, mulai dari bantuan kesehatan, pendidikan, dakwah, hingga ekonomi umat.
"Dengan potensi dana umat yang begitu besar, penguatan kelembagaan dan digitalisasi harus terus dilakukan agar target pengumpulan zakat sesuai RPJMN 2025-2029 bisa tercapai," tukasnya.
