Hidupkan Kembali Sejarah, MRT Jakarta Revitalisasi Kota Tua dan Harmoni

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:01 WIB
MRT Jakarta akan revitalisasi Kota Tua dan Harmoni dengan konsep TOD. (SinPo.id/Antara)
MRT Jakarta akan revitalisasi Kota Tua dan Harmoni dengan konsep TOD. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Proyek MRT Jakarta Fase 2A tak hanya soal membangun moda transportasi modern, tapi juga menyentuh urat nadi sejarah kota. Lewat pendekatan kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD), PT MRT Jakarta (Perseroda) berupaya menghidupkan kembali denyut budaya dan sejarah di kawasan Harmoni dan Kota Tua.

“Kami ingin menjadikan kawasan ini hidup kembali, bukan hanya sebagai titik transit, tapi sebagai ruang interaksi budaya dan sejarah,” kata Kepala Divisi Engineering MRT Jakarta, Riska Muslimah dalam keterangannya dikutip Rabu, 27 Agustus 2025.

Di Stasiun Kota, kata dia, visi yang diusung bertajuk Permata Utara Jakarta. MRT Jakarta merancang kawasan sekitar sebagai simpul budaya, wisata, dan sejarah. 

Menurutnya, salah satu langkah konkret ialah menghidupkan kembali Plaza BEOS sebagai ruang publik yang terintegrasi dengan stasiun. 

Dia mengatakan, ruang tersebut nantinya bukan sekadar tempat persinggahan, tetapi menjadi ruang temu warga dan wisatawan.Tak berhenti di situ, kanal-kanal lama yang melintasi kawasan juga akan direvitalisasi. 

“Kami punya tim khusus yang menangani peremajaan kanal, dan akan diterapkan konsep zero run off untuk mengurangi risiko banjir,” ungkapnya. 

Kemudian, dia menyebut, langkah progresif lainnya ialah menutup Jalan Pintu Besar bagi kendaraan pribadi. Lalu, lanjutnya, jalan penghubung antara Jalan Gajah Mada dan Kota Tua itu akan dibuka hanya untuk pejalan kaki dan transportasi umum. 

"Tujuannya, mengembalikan nuansa pedestrian yang lebih ramah dan historis," ujar Riska. 

Sementara itu, Stasiun Harmoni yang dijuluki 'Simpul Harmonie', akan difungsikan sebagai gerbang utama menuju Kota Tua dari arah selatan. 

"Kanal sepanjang jalur ini akan 'diekspos' dalam desain stasiun, menciptakan koneksi visual dan tematik antara moda transportasi modern dan lanskap warisan kota," imbuhnya. 

Riska menjelaskan, konsep TOD di Harmoni tak sekadar efisiensi mobilitas. “Kami ingin menguatkan karakter koridor utama dan menciptakan integrasi antara moda transportasi serta fasilitas sekitarnya. Ini juga mendorong pengembangan hunian yang berkelanjutan di pusat kota,” tutur Riska. 

Adapun MRT Jakarta Fase 2A mencakup jalur bawah tanah sepanjang 5,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Kota, melalui tujuh stasiun, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. 

Dia menambahkan, per-Juli 2025, progres pembangunan telah mencapai 51,31 persen, sedikit melampaui target 50,23 persen.

"Segmen 1 (Bundaran HI–Harmoni) ditargetkan rampung pada 2027, disusul segmen 2 (Harmoni-Kota) yang dijadwalkan selesai pada 2029," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI