AS dan Rusia Bahas Kesepakatan Energi sebagai Insentif Perdamaian dengan Ukraina

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:10 WIB
Donald Trump
Donald Trump

SinPo.id -  Pejabat Amerika Serikat dan Rusia dilaporkan membahas kesepakatan energi antara kedua negara dalam beberapa putaran pertemuan pada Agustus 2025, menurut Reuters yang mengutip sumber dekat pembicaraan.

Kesepakatan itu dipandang sebagai insentif bagi Rusia untuk menyetujui perjanjian perdamaian dengan Ukraina, sekaligus menjadi alasan bagi AS untuk melonggarkan sanksi terhadap Rusia.

Diskusi pertama terjadi saat kunjungan utusan AS, Steve Witkoff, ke Moskow pada 6 Agustus, kemudian berlanjut secara singkat pada KTT Trump-Putin di Alaska pada 15 Agustus. Seorang sumber menyebut, pihak Gedung Putih ingin mengumumkan “headline besar” soal investasi setelah KTT Alaska.

Sanksi Barat sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022 membuat negara tersebut terisolasi dari investasi internasional dan kerja sama sektor energi.

Tiga kesepakatan utama yang dibahas meliputi:

Exxon Mobil kembali ke proyek minyak dan gas Sakhalin-1 di Rusia.

Rusia membeli peralatan AS untuk proyek LNG, termasuk Arctic LNG 2, yang saat ini terkena sanksi Barat.

AS membeli kapal pemecah es bertenaga nuklir dari Rusia.

Pada hari yang sama dengan KTT Alaska, Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit yang membuka proyek Sakhalin-1 untuk investasi asing. Exxon sebelumnya keluar dari Rusia pada 2022, meninggalkan 30% kepemilikannya di proyek tersebut.

Sumber lain menambahkan, AS ingin agar Rusia mengandalkan teknologi AS, bukan China, sebagai strategi untuk melemahkan hubungan Rusia-China.

Seorang pejabat Gedung Putih menyebut, Presiden Trump dan tim keamanan nasional aktif bernegosiasi dengan pejabat Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang, meskipun tidak mengungkap detail kesepakatan energi itu ke publik.

Pertemuan 6 Agustus antara Witkoff dan Putin menjadi ronde terakhir sebelum batas waktu Trump untuk menyepakati perdamaian, dengan ancaman sanksi yang lebih berat terhadap Rusia. Sementara pertemuan 15 Agustusdi Alaska menjadi forum diplomatik tingkat tertinggi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, dengan tujuan utama menegosiasikan perdamaian antara kedua negara.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI