AHY: Pertumbuhan Ekonomi Akan Berarti, Jika Disertai Pemerataan Kesejahteraan

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 25 Agustus 2025 | 18:39 WIB
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono. (SinPo.id/ Tangkapan layar)
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono. (SinPo.id/ Tangkapan layar)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh Indonesia. Hal ini  merujuk pada visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan ekonomi tinggi, harus disertai dengan pemerataan kesejahteraan.

"Asta Cita Presiden Prabowo Subianto sudah sangat jelas bahwa kita ingin mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tapi pertumbuhan ekonomi tidak terlalu berarti jika tidak disertai dengan pemerataan kesejahteraannya. Dan kesejahteraan juga tidak terlalu berarti jika hanya sebagian kalangan, hanya sebagian wilayah Indonesia yang sejahtera," kata AHY dalam Pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Balai Kartini, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025. 

AHY menilai, mewujud pemerataan kesejahteraan iini merupakan tugas mulia. Dan Transmigrasi hadir dengan paradigma baru, tak hanya memindahkan penduduk dari dan ke luar Jawa, atau daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduknya, tetapi menghadirkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru. 

"Sekaligus membuka potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh berbagai daerah," ucapnya. 

Ketua Umum Partai Demokrat ini menerangkan, dari Aceh hingga Papua, 38 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota, semua memiliki keunikan, potensi, sumber daya, termasuk hambatan dan tantangan masing-masing. Seperti  tantangan geografis, demografis, anggaran pembangunan dan lain sebagainya, baik yang tangible (nyata) maupun tangible (tidak kasat mata ). 

"Itu semua harus kita kuasai sebelum kita menjalankan program-program yang tepat sasaran yang semakin menyentuh masyarakat luas," paparnya. 

Lebih lanjut, AHY berpesan kepada Tim Ekspedisi Patriot agar benar-benar fokus pada misi yang ditetapkan, yaitu menjalankan riset, sekaligus untuk mengetahui memetakan potensi ekonomi daerah. 

"Setiap daerah sekali lagi memiliki keunikan. Ada yang potensinya di sektor pertanian, perkebunan, ada juga yang di pesisir berarti Bahari, kelautan, perikanan. Ada juga yang sebetulnya punya potensi di sektor industri, manufaktur, termasuk ekonomi kreatif, pariwisata, dan semua itu membutuhkan dukungan program kebijakan dari pusat yang disinergikan dengan pemerintah di tingkat provinsi, juga kabupaten/kota," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI