Pemprov DKI Janji Atasi Macet TB Simatupang Lewat Sinergi Lintas Institusi

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 24 Agustus 2025 | 11:38 WIB
Pramono Anung Pimpin Rapat Penanganan Macet di TB Simatupang (SinPo.id/Pemprov DKI)
Pramono Anung Pimpin Rapat Penanganan Macet di TB Simatupang (SinPo.id/Pemprov DKI)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng pemerintah pusat dan sejumlah lembaga dalam upaya menangani kemacetan kronis di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pemprov menyusun delapan langkah strategis dengan fokus pada sinergi lintas institusi.

“Penanganan kemacetan kali ini tidak bisa sektoral. Kami mengedepankan kerja bersama antara Pemprov, pemerintah pusat, dan para operator layanan publik,” kata Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo dalam keterangannya, Minggu, 24 Agustus 2025.

Menurut Yustinus, kemacetan di ruas jalan strategis seperti TB Simatupang perlu diselesaikan melalui pendekatan struktural dan kolaboratif. Salah satu terobosan yang diambil adalah membuka ruang koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pengelolaan akses tol. 

“Kami sedang mengatur mekanisme buka-tutup pintu tol saat jam sibuk. Ini bukan sekadar urusan daerah, tapi perlu restu dan eksekusi lintas kementerian,” tuturnya. 

Dia menuturkan, langkah lain yang ditekankan ialah integrasi pengelolaan proyek infrastruktur di kawasan tersebut  Adapun dua proyek besar, IPALD Perumda Paljaya dan perpipaan Rusun Tanjung Barat, ditengarai menjadi biang kemacetan selama beberapa bulan terakhir. 

"Pemprov menginstruksikan pengerjaan sistem 24 jam dan penggunaan flagman untuk menjaga kelancaran lalu lintas," kata Yustinus. 

Selain itu, kata dja, pemprov juga menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi seperti Google untuk menyajikan informasi lalu lintas secara real-time serta menyediakan rute alternatif kepada pengguna jalan.

“Ini bukan hanya soal pembangunan, tapi tentang tata kelola. Kami butuh orkestrasi, bukan solo-soloan,” ungkap dia. 

Yustinus juga menyamoaikan, langkah jangka menengah yang dikaji termasuk pembangunan flyover atau underpass di simpul-simpul padat Jalan TB Simatupang, guna mengatasi penyempitan dan penumpukan kendaraan pada jam-jam sibuk.

Kendati demikian, Yustinus tak menampik adanya ketidaknyamanan yang dirasakan warga. Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan mengimbau penggunaan transportasi umum. 

“Kami sadar ada gangguan, dan kami bertanggung jawab. Tapi mari kita hadapi ini sebagai proses menuju kota yang lebih tertata,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI