Legislator DKI Minta Dishub Maksimalkan Rekayasa Lalu Lintas di TB Simatupang

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:51 WIB
Macet di Jalan TB Simatupang (SinPo.id/ Instagram)
Macet di Jalan TB Simatupang (SinPo.id/ Instagram)

SinPo.id - Anggota DPRD DKI, Nova Harivan Paloh, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memaksimalkan peran personel di lapangan serta mengkaji rekayasa lalu lintas yang lebih efektif di kawasan rawan macet, khususnya di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. 

Hal itu Nova sampaikan menanggapi arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung soal penertiban 'pak ogah'.

"Masalahnya bukan hanya soal 'pak ogah', tapi soal bagaimana Dishub bisa lebih taktis mengatur lalu lintas. Kita punya personel yang tersebar di tingkat sudin dan satpel. Itu harus dimaksimalkan," ujar Nova kepada wartawan, Kamis, 21 Agustus 2025.

Menurut Nova, kemacetan di kawasan TB Simatupang tak bisa dilepaskan dari meningkatnya aktivitas perkantoran dan mobilitas pekerja pada jam sibuk. Untuk itu, kata dia, dibutuhkan evaluasi serius terhadap pola lalu lintas di kawasan tersebut.

"Jalan TB Simatupang itu sekarang sudah jadi kawasan bisnis. Kalau tidak ada langkah taktis seperti rekayasa lalu lintas dan penjagaan rutin, macetnya akan terus berulang setiap pagi dan sore," tutur dia. 

Nova juga mendorong adanya sinergi antara Dishub dan kepolisian lalu lintas agar penanganan kemacetan berjalan lebih optimal. Menurutnya, koordinasi lintas instansi menjadi kunci untuk menghadirkan solusi jangka panjang, bukan sekadar respons sesaat.

"Petugas harus standby, bukan hanya saat diminta. Kolaborasi dengan lantas juga penting supaya tidak tumpang tindih," kata Nova. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, kemacetan yang terus-menerus bukan hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak langsung pada produktivitas pekerja. 

“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena waktu tempuh yang tak menentu. Ini soal efektivitas waktu dan ekonomi juga,” imbuhnya. 

Nova pun berharap Pemprov DKI Jakarta tak hanya fokus pada penertiban individu-individu seperti 'pak ogah', tapi juga memperbaiki sistem pengelolaan lalu lintas secara menyeluruh.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI