IDF Berencana Lancarkan Serangan Darat Baru di Kota Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:56 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/X)
Ilustrasi. (SinPo.id/X)

SinPo.id - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berencana melancarkan serangan darat baru di Kota Gaza. Menurut komandan militer Israel, serangan tersebut merupakan titik balik dalam perang melawan kelompok pejuang Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan untuk menguasai kota itu akan terjadi segera, meskipun para pejabat militer telah memperingatkan bahwa evakuasi penduduk di sana memakan waktu berminggu-minggu.

Pasalnya sebelum perang, Kota Gaza dihuni sekitar 700.000 orang. Namun saat ini jumlah penduduk di sana telah membengkak menjadi sekitar 1,2 juta jiwa, karena sebagian besar kota telah hancur.

Setelah kondisi memburuk, evakuasi lebih lanjut akan semakin sulit bagi warga Gaza. Karena mereka harus berpindah tanpa sarana transportasi atau bantuan kemanusiaan yang memadai. Terlebih tidak ada tempat yang aman untuk dituju.

IDF juga menerbitkan peta baru Gaza untuk pertama kalinya yang terbagi menjadi ratusan blok pinggiran kota, dengan masing-masing blok diberi nomor. Kemudian, IDF mengeluarkan peringatan akan serangan yang akan segera terjadi berdasarkan nomor blok tersebut.

Instruksi tersebut secara berkala diunggah oleh juru bicara IDF berbahasa Arab, Avichay Adraee, di media sosial. Instruksi juga seringkali disertai kode QR. Pamflet disebarkan, dan pesan teks dikirim ke ponsel.

Drone Israel, atau "quadcopter", juga dilaporkan terbang melintasi permukiman sambil menyiarkan pesan dari pengeras suara. Namun, bagi ratusan ribu warga Gaza, perintah pengungsian tersebut membingungkan.

"Tidak ada tempat di Jalur Gaza yang aman," kata kelompok-kelompok kemanusiaan, dilansir dari ABC, Kamis, 20 Agustus 2025.

Karena disaat Netanyahu mendesak militernya untuk pindah ke salah satu pusat populasi terakhir yang tersisa di Jalur Gaza, analisis perintah evakuasi IDF menunjukkan bagaimana perintah tersebut digunakan untuk memposisikan rakyat Gaza untuk bersiap dalam fase perang berikutnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI