Pemprov DKI KajI Rencana Ragunan Buka Malam Hari, Hadirkan Konsep Ekowisata Modern

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 19 Agustus 2025 | 19:31 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tinjau Taman Margasatwa Ragunan. (Agus Priatna/SinPo.id)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tinjau Taman Margasatwa Ragunan. (Agus Priatna/SinPo.id)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mengkaji secara serius rencana memperpanjang jam operasional Taman Margasatwa (TM) Ragunan hingga malam hari. 

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyebut kebijakan ini tidak hanya akan memperluas akses wisata bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang kerja baru sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

"Kami tidak melihat ini semata-mata sebagai perluasan jam kunjungan, tapi sebagai bagian dari transformasi Ragunan menuju destinasi ekowisata modern yang memberi dampak sosial dan ekonomi," ujar Pramono, Selasa, 19 Agustus 2025.

Menurut Pramono, jika rencana ini direalisasikan, maka akan ada penambahan kebutuhan sumber daya manusia, terutama di sektor pelayanan, pengamanan, dan operasional malam. Hal ini dinilai penting dalam mendorong pemulihan ekonomi perkotaan pascapandemi, khususnya di sektor pariwisata berbasis konservasi.

"Setiap perubahan tentu perlu kesiapan matang. Tapi saya optimistis Ragunan bisa bersaing dengan kebun binatang dunia seperti di Singapura, Jepang, atau Korea, yang sudah lebih dulu membuka layanan malam," ungkap dia. 

Kendati demikian, Pramono menegaskan operasional malam di Ragunan nantinya akan dilakukan dengan pendekatan selektif dan tidak akan mengganggu siklus hidup semua satwa. 

Menurutnya, hanya jenis-jenis tertentu yang akan ditampilkan, disesuaikan dengan ritme biologis hewan-hewan tersebut.

"Kami ingin menghadirkan pengalaman yang baru bagi pengunjung, tapi juga tetap menjunjung tinggi prinsip kesejahteraan satwa," kata Pramono. 

Sebagai bagian dari pengaturan baru ini, kata dia, Pemprov DKI juga berencana melarang kendaraan pribadi masuk ke dalam area Ragunan pada malam hari. Sebagai gantinya, akan disediakan layanan bus keliling yang ramah lingkungan untuk membawa pengunjung menjelajahi area taman.

"Kami ingin memastikan bahwa pengunjung tetap nyaman dan terlayani dengan baik, tanpa harus membawa kendaraan pribadi. Ini juga bagian dari upaya mengurangi emisi dan menjaga kualitas udara di kawasan Ragunan," imbuhnya. 

Kendati belum ada tanggal pasti, Pramono menyebut pihaknya akan segera merinci skema operasional malam hari tersebut, termasuk sistem keamanan, rute kunjungan, hingga integrasi moda transportasi publik.

"Kalau semua aspek teknis dan ekologis sudah siap, maka publik akan segera kami informasikan secara terbuka," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI